Vendor Held Stock merupakan strategi optimalisasi rantai pasok yang lazim diadopsi untuk komoditi minyak dan gas serta energi baru dan terbarukan. Vendor Held Stock ialah pengembangan dari konsep Vendor Managed Inventory pada Model Konsinyasi dimana vendor menyediakan jasa layanan tambahan dalam hal penyimpanan dan pengelolaan inventori, pengadaan, dan pengiriman. PT IMC adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan energi dengan skema Vendor Held Stock disertai Kesepakatan Konsinyasi. Studi ini bertujuan untuk merancang strategi prioritas optimalisasi skema Vendor Held Stock sehingga mampu meningkatkan nilai tambah perusahaan dalam upaya ekspansi pasar. Wawancara dan kuesioner dilakukan terhadap divisi yang terlibat langsung didalam operasi penyaluran High-Speed Diesel Bio Solar, dalam hal ini Divisi Operasi dan Komersial serta Divisi Cargo Distribution Centre. Perancangan strategi dilakukan dengan cara melakukan identifikasi lingkungan internal dan eksternal perusahaan melalui analisis Strength, Weakness, Opportunity, and Threats, yang didahului dengan penyusunan Matriks Internal Factor Evaluation, Matriks External Factor Evaluation, dan Matriks Internal Eksternal. Penentuan strategi prioritas dipilih menggunakan Matriks Quantitative Strategic Planning Matrix yang merupakan tindak lanjut dari analisis sebelumnya. Strategi dengan Total Attractiveness Score tertinggi dipilih sebagai strategi proritas dimana “Melakukan perubahan status dari Agen menjadi Izin Niaga Umum untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif” memperoleh nilai Total Attractiveness Score tertinggi dengan skor 7,2478 dibandingkan alternatif strategi lain. Fokus perencanaan bisnis terhadap strategi tersebut diharapkan mampu meningkatkan keunggulan bersaing secara global
Copyrights © 2024