Kehidupan sosial merupakan hal yang penting dalam hidup manusia. Kompleksitas kehidupan menciptakan berbagai pemikiran dan cara pandang yang berbeda bagi setiap individu. Dalam mempermudah hidup, manusia membutuhkan alat transportasi. Bentor (Becak Motor) merupakan salah satu transportasi tradisional dan menjadi alternatif yang diminati penumpang. Namun, seiring perkembangan zaman, muncul transportasi online yang menawarkan berbagai kemudahan. Hal ini menimbulkan persaingan bahkan perselisihan antara pengendara bentor dengan pengendara transportasi online yang dapat disebut sebagai konflik sosial. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pada penelitian ini membahas tentang manajemen konflik sosial antar pengendara bentor dengan pengendara transportasi online di Kota Padang, dengan metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif. Adapun hasil penelitian ini yaitu konflik sosial yang terjadi di kota Padang didasari oleh rasa persaingan untuk mendapatkan pelanggan. Pengendalian konflik oleh pihak-pihak yang terlibat beserta mediator dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif konflik dan mengubahnya menjadi peluang untuk pertumbuhan dan perbaikan. Masyarakat sekitar dan juga RT/RW di lingkungan tersebut berperan sebagai mediator. Hasil dari resolusi konflik itu sendiri yaitu pengemudi ojek online bersedia untuk menarik diri dan juga menurut untuk menerima atau mengambil orderan sejauh 3-5 meter dari lingkungan atau gerbang sekolah. Sebagian dari pengemudi bentor juga mengambil pekerjaan sampingan sebagai pengemudi ojek online untuk menambah penghasilannya.
Copyrights © 2023