Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gaya belajar siswa-siswa cerdas dan perbedaan gaya belajar siswa cerdas berdasarkan jenis kelamin dan umur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Penelitian yang dilakukan di SMA N 1 Payakumbuh ini melibatkan sampel sebanyak 92 orang siswa cerdas yang terdiri dari 33 laki-laki dan 59 perempuan. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket dengan menggunakan skala Likert. Untuk keperluan pengolahan data kuantitatif diolah dengan menggunakan software program Statistical Package For The Social Sciences (SPSS versi 20). Ada dua jenis statistik yang digunakan, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis gaya belajar bebas berada pada tahap yang tinggi dalam kalangan siswa cerdas, sedangkan gaya belajar kolaboratif berada pada tahap yang rendah dalam kalangan siswa cerdas. Uji MANOVA menunjukkan tidak ada perbedaan gaya belajar siswa cerdas yang signifikan berdasarkan jenis kelamin. Sedangkan analisis Kruskal Wallis juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan gaya belajar siswa cerdas yang signifikan berdasarkan usia. Implikasi teoretis dan implikasi praktis serta tujuan penelitian ini untuk membantu guru mengenal dan memahami gaya belajar siswa cerdas sehingga guru mampu melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar mereka sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
Copyrights © 2022