Imam al-Ghazali berpendapat bahwa uang memiliki dua peran utama, yaitu sebagai alat pertukaran dan alat pengukur. Oleh karena itu, permintaan terhadap uang hanya didasarkan pada motif transaksi dan kehati-hatian. Dalam konteks ekonomi konvensional, uang memiliki peran tambahan sebagai penyimpan nilai dan aset yang mendorong permintaan uang dengan motif spekulatif. Hal ini mengakibatkan individu cenderung memperlakukan uang sebagai komoditas bisnis yang dapat diperdagangkan dengan membayar bunga sebagai biaya penggunaan uang. Akibatnya, orang lebih tertarik untuk berdagang uang di sektor non-riil daripada menggunakan uang tersebut dalam transaksi di sektor riil, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. According to Imam al-Ghazali, money serves two roles, namely as a medium of exchange and a unit of measurement. Therefore, the demand for money is solely based on transactional motives and caution. In contrast to conventional economics, where money also functions as a store of value and an asset that drives the demand for money with speculative motives. This encourages individuals to treat money as a tradable business commodity with interest serving as the cost of using money. Consequently, people tend to be more interested in trading money in the non-real sector rather than using it for transactions in the real sector, which can hinder economic activity.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023