Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas individu, tidak hanya pada aspek pengetahuan tetapi juga mempengaruhi perilaku. Pengaturan diri, kemampuan individu untuk mengelola pembelajarannya, merupakan kunci untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Fenomena regulasi diri yang buruk khususnya pada remaja sering ditemukan dan dapat mempengaruhi hasil belajar dan perkembangan akademiknya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peningkatan self-regulated learning melalui pengaruh self-eficacy dan dukungan sosial dalam konteks pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan, dengan kajian pustaka sebagai pendekatan utama. Landasan teoritis, konseptual, dan hipotesis untuk penelitian ini disediakan oleh tinjauan literatur. Pendekatan ini menjelaskan proses tindakan metakognitif, motivasi, dan perilaku dalam pembelajaran dalam kerangka self-regulated learning. Efikasi diri yang tinggi dan dukungan sosial diperlukan untuk pembelajaran mandiri, yang didefinisikan sebagai sejauh mana peserta mengintegrasikan motivasi, metakognisi, dan perilaku dalam proses pembelajaran. Efikasi diri, atau keyakinan terhadap bakat diri sendiri, merupakan faktor kunci dalam menginspirasi orang untuk mengambil tanggung jawab akademis. Self-regulated learning juga dibentuk oleh dukungan sosial yang meliputi rasa nyaman, perhatian, kekaguman, dan dukungan dari lingkungan sosial. Pendidikan tidak hanya mencakup perolehan pengetahuan tetapi juga pengembangan keterampilan manajemen diri selama proses pembelajaran. Meningkatkan dukungan sosial dan efikasi diri yang positif dapat menghasilkan pembelajaran yang lebih mandiri. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan taraf pendidikan dan hasil belajar individu, perhatian khusus harus diberikan pada pembinaan rasa percaya diri dan lingkungan sosial yang mendukung.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023