Hutan mangrove merupakan ekosistem pantai yang penting dipertahankan karena fungsinya sebagai penyedia sumber daya alam. Kawasan Suaka Margasatwa adalah area yang ditetapkan untuk melindungi satwa liar dan habitatnya, serta mendukung konservasi keanekaragaman hayati. Hutan mangrove Danau Tuadale pada kawasan suaka margasatwa mengalami kerusakan akibat aktivitas masyarakat seperti penebangan untuk lahan tambak dan pemanfaatan kayu, serta dampak dari tumpahan minyak dari Sumur Minyak Montara di Laut Timor pada tahun 1998 yang menyebabkan kematian ribuan pohon mangrove, kerugian ekonomi, sosial, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kesehatan ekosistem hutan mangrove di Danau Tuadale menggunakan metode Forest Health Monitoring (FHM), yang menilai empat indikator utama: Vitalitas fokus pengamatan penilaian kerusakan pohon dan kondisi tajuk, Produktivitas: luas bidang dasar (LBDS) dan volume kayu, Biodiversitas: indeks kekayaan jenis, indeks keanekaragaman jenis dan indeks kemerataan jenis, Kualitas Tapak: pH tanah, salinitas air, dan kapasitas tukar kation (KTK). Pengambilan sampel tanah secara purposive sampling. Pengambilan sampel tanah diambil pada tiga zona yaitu pada zona proksimal, middle dan distal dengan menggunakan ring sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vitalitas pohon di Danau Tuadale berada pada kategori sedang, dengan banyaknya pohon yang mengalami kerusakan fisik. Indikator produktivitas menunjukkan kategori sedang berdasarkan perhitungan luas bidang dasar dan volume. Indeks biodiversitas menunjukkan kekayaan jenis yang rendah, keanekaragaman jenis yang juga rendah, dengan kondisi lingkungan yang kurang stabil dan kemerataan jenis tinggi. Penilaian kualitas tapak menunjukkan bahwa derajat keasaman tanah berkategori kebasaan sedang, salinitas air rendah, dan kapasitas tukar kation (KTK) sangat tinggi.
Copyrights © 2024