Hasil penelitian menunjukan bahwa keberadan pandai besi di tanah mandar sudah ada dari Abad ke 17 yaitu di Salogang yang sekarang di kenal dengan Desa Baruga Dhua,dimanaada seseorang yang berasal dari arah Selatan Tanah mandar yang hendak melakukan perjalanan untuk memperdalam ilmu ke agamaannya dan salah satu tempat tujuannya adalah Tanah Mandar, Baru sekitar Tahun 1960 salah satu Dari keturunannya Melakukan pernikahan di Desa Pamboborang Dan memperkenalkan pandai Besi di Desa tersebut dan diteruskan para anaknya dan berkembang hingga sekarang. Dalam perjalan pandai besi didesa pamboborang memiliki perkembangan dalam beberapa alat yang diganakan dalam proses penempaan besi salah satunya seperti penggunaan mesin gerinde yaitu alat yang digunakan dalaam proses penghalusan hasil kerajianan tangan tetapi ada beberapa alat yang tidak di lakukan moderenisasi seperti alat penempah besi karena dianggap akan mengurangi kualitas karya yangdihasilkan. Beberapa Masyarakat di Desa Pamboborang Menjadikan pandai besi tradisional sebagai mata pencaharian mereka dan menganggap dapat memenuhi kebutuhan sehari-harimereka baik itu sandang dan pangangnya walaupun menurut mereka pekerjaan pandai besi tradional ini sangat berisiko dalam hal kecelakaan kerjanya karnamasih sangat tradisional, besar harapan para pengrajin ada perhatiaan khusus daripemerintah daerah dalam mendukung usaha mereka dalam bentuk pemasaraannya agar penghasilan yang di dapatkan stabil setiap bulannya. Kehadirian pandai besi di Desa Pamboborang sangat membantu dalam penyediaanlapangan kerja khususnya bagi para pemuda di desa tersebut, mempermudah para petani kelapa dalam memasarkan tempurung kalapa yang dimanfaatkan para pandai besi sebahagaibahan pembakaran dalam proses peleburan besi dan juga mempermudah para buruh bangun dan para petani dalam ham pembuatan serta perbaikan alat yang digunakan dalampekerjaannya seperti parang, sabit, cangkul, palu, sabit dan lain-lain.
Copyrights © 2024