Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Lapangan Karebosi Kota Makassar 1990-2017 Indrawan Aidina, Andrew; Najamuddin, Najamuddin; Malihu, La
Attoriolong Vol 18, No 2 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang: Bagaimana kondisi Lapangan Karebosi sebelum diadakan revitalisasi, selanjutnya bagaimana proses pelaksanaan revitalisasi Lapangan Karebosi. Dan serta bagaimana dampak revitalisasi terhadap perkembangan Lapangan Karebosi secara fisik dan fungsional. Hasil penelitian menunjukan bahwa:  Awal mula keberadaan Karebosi pada masa kerajaan merupakan hamparan sawah lalu menjadi sebagai area publik atau tempat kegiatan penduduk makassar dengan bebas, pada masa berikutnya merupakan sebuah kawasan rekreasi yang dikenal sebagai lapangan karebosi. Perkembangan dari keadaan Lapangan Karebosi semakin kurang terawat lalu dengan proses revitalisasi yang bertujuan untuk membenahi sektor yang kurang terawat, reaksi terhadap proses pelaksaan revitalisasi Lapangan Karebosi mendapatkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Dampak dari revitalisasi lapangan karebosi salah satunya adalah dengan mengoptimalkan daya fungsi lapangan karebosi termasuk fisiknya berserta meningkatkan fungsi kawasan tersebut dan telah dapat dinikmati oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahapan yaitu: (1) Heuristik (pengumpulan data atau sumber), (2) Kritik sumber yang terdiri dari kritik intern dan ekstern, (3) Interpretasi atau penafsiran sumber dan (4) Historiografi yaitu penulisan sejarah.
M. Jusuf dalam Meredam Gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan 1957-1965 Selfi Selfi; Rasyid Ridha; La Malihu
PATTINGALLOANG Vol. 7, No. 2, Agustus 2020
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v7i2.13727

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai bagaimana hubungan M. Jusuf dengan Qahhar Mudzakkar sebelum Gerakan DI/TII, strategi M. Jusuf dalam menumpas gerakan DI/TII dan dampak berakhirnya gerakan DI/TII. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum gerakan DI/TII, M. Jusuf dan Qahhar Mudzakkar memiliki hubungan yang bisa dikatakan cukup dekat. Dekat dalam hal ini berarti M. Jusuf sempat menjadi salah seorang staf kepercayaan Qahhar Mudzakkar. Begitupun dengan M. Jusuf sempat menganggap Qahhar Mudzakkar layaknya keluarga. Bahkan dalam beberapa sumber mengemukakan bahwa M. Jusuf merupakan anak emas Qahhar Mudzakkar pada masa revolusi. Tergabungnya Qahhar Mudzakkar dengan gerakan DI/TII dan masuknya M. Jusuf dalam struktur tentara regular hingga menjadi panglima di Kodam SST XIV/Hasanuddin membuat kedekatan mereka berubah. Berubah dalam hal ini tidak berarti mereka berkonflik. Hanya saja ia tak lagi bersama dalam kemiliteran. Ketika Qahhar Mudzakkar memproklamasikan gerakan D/TII nya berarti Qahhar dan M. Jusuf sudah berbeda dari segi ideologi. M. Jusuf bekerja untuk menumpas gerakan DI/TII sedangkan Qahhar Mudzakkar bergejolak dengan gerakan DI./TII nya. Hal ini dilakukan oleh M. Jusuf dilatarbelakangi oleh bakat kemiliterannya dan menjadi bukti kesetiaanya terhadap NKRI. Pasca berakhirnya gerakan DI/TII dimana setelah Abdul Qahhar Mudzakkar tertembak, difokuskanlah pembangunan di Sulawesi Selatan dalam segala bidang. Serta adanya rehabilitasi terhadap eks DI/TII. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat naratif dengan menggunakan metode penelitian history melalui tahap heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.
DESA PUNCAK PADA MASA PEMERINTAHAN ANDI AKHMAD (1965-2000) Sri Wahyuni; M. Rasyid Ridha; La Malihu
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 1, April 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.881 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v4i2.3864

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi awal sebelum menjadi desa, Perkembangan Desa Puncak pada masa pemerintahan Andi Akhmad dan dampak pada perkembangan Desa Puncak pada tahun 1965-2000. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik (mencari dan mengumpulkan sumber), kritik sumber (kritik ekstern dan kritik intern), interpretasi (penafsiran sumber) dan historiografi (penulisan sejarah). Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penelitian lapangan (wawancara), mengumpulkan sumber arsip.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi awal sebelum menjadi Desa Puncak merupakan bawahan dari Kerajaan Bulo-Bulo, masih erat dengan sistem kerajaan, penyebutan pemimpin dalam suatu kampung disebut sebagai Arung serta sistem perokonomian masih rendah. Seiring dengan perkembangan Desa Puncak mulai berkembang pada masa pemerintahan Andi Akhmad, dapat dilihat dari sistem pemeritahan, pemikiman penduduk, infrakstuktur sosial dan penambahan penduduk serta perkembangan perekonomian yang setiap tahunnya mengalami peningkatan dari tahun 1967-2000. Adapun dampak kepemimpinan Andi Akhmad yang terjadi yaitu  mempercepat pemulihan ekonomi dan memperkuat landasan pembangunan  ekonomi, membangun kesejahtraan rakyat, memerdayakan masyarakat desa, meningkatkan pembangunan suatu desa, meningkatkan pelayanan kesehatan dan meningkatkan mutu pendidikan.Kata Kunci: Desa Puncak Pada Masa Pemerintahan Andi Akhmad
KAWASAN PELABUHAN GARONGKONG DI KABUPATEN BARRU (2005-2014) Astria Wulandari; La Malihu; Ahmadin Ahmadin
PATTINGALLOANG Vol. 2 No. 2 April - Juni 2015
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.905 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v2i2.8425

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian Sejarah dengan menggunakan beberapa tahapan kerja, yaitu heuristik (pengumpulan sumber), kritik eksterenal dan kritik interenal, interpretasi dan penyajian serta historiografi (penulisan) yang merupakan pengungkapan kisah sejarah secara tertulis.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang didirikannya Pelabuhan Grongkong karena kurangnya daya tampung yang dimiliki Pelabuhan Awerange, yang juga sebagai pelabuhan rakyat di Kabupaten Barru. Selain itu kedalaman laut yang dimiliki Garongkong sangat strategis untuk disandari kapal-kapal besar. Perkembangan Pelabuhan Garongkong  dibangun pada tahun 2005 dengan penimbunan areal darat dan tanggul, pada tahun 2006 pemancangan tiang trestle, pada tahun 2007 pemancangan tiang platform tahap I, pada tahun 2008 konstruksi pelencengan, pada tahun 2009 penyelesaian catwalk. Perkembangan fungsional yaitu pada tahun 2010 yaitu pembangunan fasilitas darat.Dampak keberadaan Pelabuhan Garongkong yaitu semakin lancarnya aktifitas pelayaran dan bongkar muat barang  dan adanya lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat disekitar Pelabuhan Garongkog. Akhir penelitian, ditarik kesimpulan bahwa keberadaan Pelabuhan Garongkong  sangat penting untuk kelancaran proses bongkar muat barang dan penumpang. Pelabuhan Garongkong juga membawa dampak positif bagi masyarakat Garongkong serta masyarakat sekecamatan Barru yakni meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.Kata Kunci : Kawasan Pelabuhan Garongkong, Kabupaten Barru
PASAR LAMBOCCA DI KABUPATEN BANTAENG (KAJIAN SEJARAH SOSIAL-EKONOMI 1982-2016 Andi Nurningsih Gunawan; La Malihu .; Ahmadin .
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 1, April 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.909 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v4i2.3857

Abstract

Artikel ini membahas tentang awal mula berdirinya Pasar Lambocca di Kabupaten Bantaeng  yang disebabkan oleh perpindahan lokasi dari daerah Lumpangan ke daerah Lambocca. Perpindahan tersebut disebabkan oleh semakin meningkatnya pedagang yang berjualan di Pasar Lumpangan yang tidak diimbangi dengan luas lokasi pasar. Akhirnya, Pasar yang berada di daerah Lumpangan, kemudian dipindahkan ke daerah Lambocca. Perkembangan Pasar Lambocca di Kabupaten Bantaeng terlihat dari semakin meningkatnya para pedagang di pasar tersebut, serta adanya revitalisasi Pasar Lambocca menjadi Pasar percontohan di Indonesia. Revitalisasi tersebut mencakup perbaikan dalam hal sarana maupun prasarana.  Adapun dampak  keberadaan Pasar Lambocca terlihat dari masyarakat khususnya para pedagang yang melakukan aktivitas perdagangan di Pasar Lambocca. Di samping itu, kehadiran Pasar Lambocca memberikan dampak bagi terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. 
MODERNISASI PERTANIAN TANAMAN SAYUR MAYUR DI KELURAHAN TANATE KABUPATEN ENREKANG (2005-2015) Tuti Sulfiani; Jumadi .; La Malihu
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 1, April 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.421 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v4i2.3866

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui awal masuknya modernisasi pertanian di Kelurahan Tanete Kabupaten Enrekang, sistem kerja dari mesin pertanian pada kegiatan pengolahan lahan pertanian, Dampak modernisasi teknologi pertanian bagi kehidupan masyarakat petani, pada bidang sosial budaya dan ekonomi di Kelurahan Tanete (2005-2015). Adanya kesadaran masyarakat, mengubah pola hidup dan sebagian besar sudah menggunakan mesin-mesin pertanian walaupun masih dengan sistem sewa. Faktor lain yang mendukung petani menggunakan mesin-mesin pertanian ini adalah jalur antara lahan pertanian dan pemilik mesin tersebut dapat dijangkau. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pertanian masih tradisional mulai dari alat-alat yang digunakan sampai dengan pengolahan lahannya, masuknya modernisasi pada tahun 2005 merubah sistem ekonomi dan sosial kearah yang modern hal tersebut menjadi salah satu faktor peningkatan kesejahteraan petani.Kata kunci : Modernisasi Petanian Tanaman Sayur Mayur, Kelurahan Tanete, Kabupaten Enrekang
Dinamika Sosial Ekonomi Pembuatan Perahu di Desa Bugis Kecamatan Sape Kabupaten Bima 1970-2017 Endang Nila Hardianti; Muh. Saleh Madjid; La Malihu
PATTINGALLOANG Vol. 7, No. 2, Agustus 2020
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v7i2.13728

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang: 1) Bagaimana latar belakang adanya masyarakat pembuat perahu di desa Bugis Kecamatan Sape Kabupaten Bima. 2). Bagaimana perbedaan pembuatan perahu di Desa Bugis tahun 1970-2017. 3) Bagaimana keadaan sosial ekonomi masyarakat pembuat perahu di Desa Bugis Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Dalam proses pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, wawancara, penelitian kepustakaan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1). Awal mula masyarakat lokal membuat perahu karena kedatangan orang-orang Bugis Sulawesi yang menetap di Kecamatan Sape Kabupaten Bima. 2). Perbedaan pembuatan perahu di desa Bugis pada tahun 1970-2017 yaitu dipengaruhi oleh alat-alat teknologi permesinan dan bahan-bahan kayu yang semakin mahal. 3). Keadaan sosial ekonomi masyarakat pembuat perahu semakin meningkat karena didukung oleh kegiatan pelayaran dan perdagangan yang semakin berkembang. Kedatangan orang-orang Bugis di desa Bugis Kecamatan Sape Kabupaten Bima karena dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan penyebaran islam di Bima oleh kerajaan Gowa.
Aktivitas Gerombolan DI/TII dan Dampaknya Terhadap Masyarakat Sidrap 1950-1965 Eka Wulandari; Jumadi Jumadi; La Malihu
PATTINGALLOANG Vol. 7, No. 2, Agustus 2020
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jp.v7i2.13725

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai gerakan DI/TII Abdul Qahhar Mudzakkar yang memilih mendirikan NII di Kabupaten Sidrap. Dalam penelitian ini fokus membahas apa yang menjadi latar belakang sehingga lahir gerakan DI/TII beserta aktivitas gerombolan DI/TII 1950-1965 dan bagaimana dampaknya bagi masyarakat Sidrap pada kurung waktu 1950-1965. Penelitian  ini menemukan bahwa karena adanya faktor geografis antara Kabupaten Sidrap dengan Kabupaten Wajo sebagai daerah operasi dari gerombolan DI/TII yang menjadi alasan gerakan DI/TII melakukan aktivitasnya seperti perusakan jembatan, jalan, pemutusan kawat telepon, penebangan pohon dan menculik angggota yang aktif dalam pemerintahan. DI/TII dalam kurung waktu 1950-1965 memberikan dampak yang cukup nyata dirasakan oleh penganut kepercayaan Tolotang. Aktivitas gerombolan yang ingin menjadikan syariat islam sebagai dasar gerakannya, menghadapkan kelompok Tolotang berada pada situasi yang sulit. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan tahapan, yakni heuristic (pengumpulan data), kritik (verifikasi), interpretasi (penafsiran), dan historiografi (penulisan sejarah).
Literasi Lontara : Pembelajaran Nilai Budaya Luhur Bugis pada Santri TPA Babul Ilmi Kota Parepare Ahmad Subair Subair; Muh. Rasyid Ridha; Andi Ima Kesuma; La Malihu; St. Junaeda
Humanis Vol. 21, No. 1 Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v21i1.31917

Abstract

Tulisan ini membedah mengenai pembelajaran sejarah dan budaya lokal melalui kegiatan  literasi  aksara  lontara,  yakni  mengenalkan  huruf  lontara  dan  Bahasa Bugis melalui konten sejarah lokal dan kajian-kajian nilai luhur kepada santri TPA Babul Ilmi Kota Parepare. Hasil dari kegiatan tersebut menunjukkan pengharapan santri dapat berlaku sesuai dengan nilai-nilai utama kebudayaan Bugis, yakni jujur (lempu) dan cerdas (acca).Abstract. This article discuss about history studies and culture through literacy lontara activities, that is introduction lontara alphabet and Bugis Language through local history content and local genius to student’s TPA Babul Ilmi Parepare City. Result of these activities showing a hope student’s can do it local genius of Bugis, that is: honest (lempu) and intelligent (acca).
Peningkatan Penguasaan Kompetensi Dasar Tentang Peran Tokoh-Tokoh Nasional dan Daerah dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia Bahri, Bahri; Ridha, Rasyid; Malihu, La; Patahuddin, Patahuddin; Khaeruddin, Khaeruddin; Ahmad, Ahmad; Syawal, Syawal; Tati, Andi Dewi Ring
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2023:PROSIDING EDISI 2
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – kompetensi dasar merupakan bentuk penguasaan terhadap pengetahuan, perilaku, keterampilan dan sikap. Kompetensi ini dikembangkan mengacu pada kompetensi inti yang telah dirumuskan.  Komptensi dasar mengacu pada aspek; 1) meningkatkan pengetahuan pada aspek kognitif, 2) mengasah bakat, minat dan kemampuan, 3) mengajarkan norma-norma dan 4) memperbaiki sikap individu. Kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi. Permasalahan dilapangan khsusnya pada mata Pelajaran Sejarah masih ditemukan kendala ketidakmampuan guru dalam menjabarkan menjadi indikator, sehingga diperlukan perhatian khusus terhadap permasalahan ini. Pelaksanaan kegiatan PKM ini berfokus kepada pelatihan peningkatan penguasaan KD Tentang Peran Tokoh-Tokoh Nasional dan Daerah dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia. Pelaksanaan PKM  di laksanakan di Kabupaten Majene dengan peserta 20 orang guru sejarah. Peserta kegiatan sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini karena peserta mendapatkan tambahan pengetahuan terkait dengan peningkatan penguasaan KD Tentang Peran Tokoh-Tokoh Nasional dan Daerah dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia.Kata kunci: Kompetensi Dasar, Peran Pokoh