Penelitian ini menbahas mengenai tentang fenomena dinasti politik dari perspektif aksiologis. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Data diperoleh melalui berbagai sumber literatur, seperti buku, jurnal, situs web, makalah skripsi, dan dokumen lainnya dalam format cetak maupun daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena dinasti politik telah terjadi sejak lama dan terus berlangsung hingga saat ini. Dampaknya mencakup penipisan peluang bagi individu lain dalam memimpin, merusak ekonomi masyarakat, ketidakmerataan pembangunan, serta munculnya korupsi dan nepotisme. Dinasti politik tidak hanya terbatas pada tingkat nasional, tetapi juga terjadi di tingkat lokal. Dari perspektif aksiologis, prinsip moral dan etika menjadi kunci dalam kepemimpinan politik. Aksiologi politik menekankan bahwa pemimpin politik harus mempertahankan integritas moral dan etika. Perspektif ini juga menekankan pentingnya mengutamakan hak asasi manusia dalam konteks politik. Dalam hal ini, dianggap bahwa keputusan politik yang melanggar hak asasi manusia tidak sejalan dengan prinsip moral yang mendasari tindakan politik. Oleh karena itu, penting untuk menilai dan mengkaji tindakan politik dari sudut pandang aksiologis guna memastikan keberlanjutan nilai-nilai moral dan etika dalam konteks kepemimpinan politik.
Copyrights © 2023