Penelitian ini mengeksplorasi bentuk, referensi, dan fungsi makian dalam bahasa Batak Toba sebagai bagian dari komunikasi manusia. Manusia, sebagai makhluk sosial, menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, terutama dalam situasi yang tidak diinginkan. Makian tidak hanya menggambarkan keadaan yang tidak baik, tetapi juga mencerminkan kedekatan hubungan. Data diperoleh dari data lisan melalui metode simak dengan teknik sadap dan catat. Analisis data menggunakan metode padan dengan pendekatan sosiolinguistik, dengan mengintegrasikan teori bentuk, referensi, dan fungsi makian menurut Wijana dan Winiasih. Hasil penelitian mengidentifikasi tiga bentuk makian (kata, frasa, klausa), tujuh referensi makian (keadaan, binatang, makhluk halus, benda, bagian tubuh, kekerabatan, profesi), dan tujuh fungsi makian (mengekspresikan kekesalan, lelucon, mengekspresikan emosi yang kuat, keakraban dalam hubungan, menghina, mengekspresikan rasa frustrasi, dan keheranan). Penelitian ini memberikan wawasan tentang kompleksitas makian dalam bahasa Batak Toba.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023