Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

The Description and Documentation of the Karonese Semantic Rosita Ginting; Leman Sembiring; Joy Sembiring; Sugihana Sembiring
Linguistika: Buletin Ilmiah Program Magister Linguistik Universitas Udayana Vol 26 No 2 (2019): September
Publisher : Program Magister Linguistik Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.173 KB) | DOI: 10.24843/ling.2019.v26.i02.p01

Abstract

The research, recording, and documentation of Karonese Semantic is an attempt to re-identify the types of word meaning, meaning relation, meaning change and meaning of names in Karonese. The semantics of Karo language is a type of communication that reflects the cultural values ??of the region, and is a part of the national culture. The Karonese sematic needs to be done in an attempt to recapture as clear information as possible about the types, relationships and changes in the meaning and meaning of names in Karonese. Semantics, which is a science of meanings of words, helps to answer it. To get research data in the form of descriptive qualitative, we applied an observation method with the technique of involment and communication, a method of interview with the recording and noting down technique, and a method of documentation with noting down technique. The results are presented in narrative form theory with structural analysis.
THE ROLE OF SURAT UKAT IN KARO SINGALOR LAU KARO DISTRICT Sugihana Sembiring; Rosita Ginting
Linguistika: Buletin Ilmiah Program Magister Linguistik Universitas Udayana Vol 26 No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Magister Linguistik Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.262 KB) | DOI: 10.24843/ling.2019.v26.i01.p01

Abstract

Changing Karo language into a modern written language is certainly not an easy matter. Karo society does not want to be involved to improve, develop, and preserve the Karo language. Therefore, in this research we will examine the role of surat ukat in Karo Singalor Lau Karo District. Surat ukat can serve as a way of life in every action in Karonese life so that people can live harmonious and peacefully. The method that used in this research is descriptive method and interview. The theory that used is cultural theory. This study describes about the role of surat ukat in the Karo community Singalor Lau Karo District can be distinguished on: surat ukat in deeds, surat ukat in thoughts, surat ukat in the household and surat ukat for students. From the results above, can be concluded that the Karo people have surat ukat as a guide to life in sangkep geluh in ancient times, while in the present, the younger generation is rarely know and use the surat ukat. We suggest the Karo community to life their daily life based on surat ukat so that they can live in harmony and good.
Interferensi Leksikal Bahasa Angkola Mandailing di Tuturan Bahasa Indonesia Masyarakat Padang Sidempuan Atikah Rahmah Nasution Nasution; Sugihana Sembiring
Kompetensi : Jurnal Pendidikan dan Humaniora Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIBA Vol 15 No 2 (2022): Kompetensi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/kompetensi.v15i2.110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk interferensi leksikal berdasarkan kelas kata dalam bahasa Angkola Mandailing terhadap tuturan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Kelurahan Tano Bato Kota Padang Sidempuan, (2) faktor-faktor penyebab terjadinya interferensi leksikal bahasa Angkola Mandailing terhadap tuturan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Kelurahan Tano Bato Kota Padang Sidempuan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah simak, bebas libat cakap, rekam dan teknik catat. Adapun metode analisis data dalam penelitian ini diawali dengan mendeskripsikan segala bentuk percakapan yang penulis temukan dalam interferensi leksikal bahasa Angkola Mandailing terdapat tuturan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Kelurahan Tano Bato Kota Padang Sidempuan pada proses itu terjadi. Langkah selanjutnya pengelompokkan pada semua data sesuai kriteria bentuk interferensi leksikalnya, dan terakhir dilakukan reduksi data hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: ditemukan adanya interferensi leksikal bahasa Angkola Mandailing terhadap tuturan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Kelurahan Tano Bato Kota Padang Sidempuan berupa kelas kata benda (nomina) terdiri dari 24 data, kelas kata kerja (verba) terdiri dari 30 data, kelas kata sifat (adjektiva) terdiri dari 26 data, kelas kata bilangan (numeralia) terdiri dari 7 data, kelas kata keterangan (adverbia) terdiri dari 7 data dan kelas kata ganti (pronomina) terdiri dari 6 data. Faktor-faktor penyebab terjadinya interferensi leksikal bahasa Angkola Mandailing terhadap tuturan bahasa Indonesia di kalangan Kelurahan Tano Bato Kota Padang Sidempuan antara lain kedwibahasaan para peserta tutur dan terbawanya kebiasaan dalam bahasa ibu
Poetry Training for Tunas Harapan TK Students Using the Picture and Picture Method Dardanila; Mulyadi; Hariadi Susilo; Sugihana Sembiring; Amhar Kudadiri; Emma Marsella
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2023): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v8i1.13579

Abstract

This training aims to train students speaking abilities and skills at Kindergarten Tunas Harapan Binjai. Poetry training from an early age hones the ability to think imaginatively, interest in reading, courage to express thoughts and feelings from the sensory process through the five senses in an image. Training was carried out in four sessions. In the first session, counseling was carried out and poetry material was delivered by the service team. The second session, training participants were asked to see and explain pictures using the five senses. The third session, Tunas Harapan Kindergarten students composed a poem by presenting pictures. The fourth session, Tunas Harapan Kindergarten students performed poetry in front of other participants and trainers, namely the service team, who gave feedback to Tunas Harapan Kindergarten students. After all participants appeared, a competition was held between participants and then the best participants I, II and III were selected. The results of this poetry training are: (1) Training from an early age the thinking and imagination skills of Tunas Harapan Kindergarten students in poetry. (2) Training Tunas Harapan Kindergarten students' interest and talent in poetry from an early age. (3) Providing intensive poetry training for Tunas Harapan Kindergarten students.
PENGGUNAAN KATEGORI FATIS PADA MASYARAKAT MINANGKABAU DI PASAR SUKARAMAI, MEDAN: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Nauza Indri Adisti; Salliyanti Salliyanti; Sugihana Sembiring
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 7, No 2 (2024): May 2024
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v7i2.1842

Abstract

Pada penelitian dengan pendekatan sosiolinguistik ini, bentuk kategori fatis yang dituturkan masyarakat Minangkabau di Pasar Sukaramai  diidentifikasi menggunakan bentuk yang telah dirumuskan oleh Kridalaksana yang merincikan bentuk kategori fatis dalam tiga macam, yakni partikel, kata, dan frasa. Selanjutnya, fungsi penggunaan dari masing-masing bentuk fatis tersebut dianalisis berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Malinowski sang pelopor konsep fatis dan Jakobson. Sebelumnya telah dilakukan pengambilan data menggunakan metode simak yang diaplikasikan dengan serangkaian teknik pendukungnya. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa bentuk kategori fatis yang dituturkan masyarakat Minangabau di Pasar Sukaramai terdiri atas bentuk, partikel, paduan, kata, dan frasa. Sedangkan fungsi fatis yang ditemukan berupa; menegaskan, mengukuhkan, menekankan, mengantarai, memperhalus kritikan, meyakinkan, menciptakan keakraban, dan mengawali pembicaraan.
CAMPUR KODE DALAM VIDEO YOUTUBE WARINTIL OFFICIAL KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Ramadani Saragih; Sugihana Sembiring; Amhar Kudadiri
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 2 (2024): Volume 7 No. 2 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i2.27128

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa campur kode yang terjadi dalam youtube Warintil official. Adapun masalah yang diteliti dalam penelitian ini berupa jenis campur kode, dan faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data diantaranya simak, sadap, bebas libat cakap, rekam dan teknik catat. Adapun metode yang digunakan dalam menganalisis data menggunakan metode padan translasional dengan teknik dasar pilah unsur penentu, didukung dengan teknik pembeda larik tulisan dan teknik pilah unsur penentu pembeda referen. Hasil dari penelitian menunjukan terdapat dua jenis campur kode yang terjadi, yaitu campur kode ke dalam dan campur kode ke luar. Jenis campur kode dominan adalah jenis campur kode ke luar sebanyak 60 data sedangkan jenis campur kode ke dalam berjumlah 16 data. Faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam youtube Warintil official antara lain penggunaan istilah yang lebih populer, mitra bicara, fungsi dan tujuan, untuk membangkitkan rasa humor, dan untuk sekedar bergengsi.
Campur Kode Tuturan Penjual dan Pembeli di Pasar Sayur Saribudolok Oleh Masyarakat Batak Simalungun: Kajian Sosiolinguistik Barutu, Brema Stepanus; Kudadiri, Amhar; Sembiring, Sugihana Br
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.11778

Abstract

Skripsi ini mendeskripsikan : Bentuk-Bentuk dan frekuensi campur kode antara penjual dan pembeli dalam transaksi jual beli di Pasar Sayur Saribudolok oleh Masyarakat Batak Simalungun. Masalah yang diteliti yaitu bagaimana bentuk- bentuk campur kode di Pasar Sayur Saribudolok oleh masyarakat Batak Simalungun, dan berapakah frekuensi campur kode di Pasar Sayur Saribudolok. Dalam penelitian ini menggunakan metode simak cakap, dan metode padan dengan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Metode pengkajian data adalah metode padan yang dilanjutkan dengan teknik dasar pilah penentu pendekatan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiolinguistik, campur kode, dan frekuensi. Selanjutnya hasil analisis penelitian yang dapat disimpulkan, bahwa bentuk campur kode ditemukan berbentuk penyisipan kata, frasa, dan kata ulang. Sedangkan frekuensi yang didapat dari keseluruhan data di dalam penelitian ini yaitu penyisipan kata 58,66%, penyisipan frasa : 26,66%, penyisipan pengulangan kata : 14,66%.
Makian dalam Bahasa Batak Toba Kajian Sosiolinguistik Manurung, Rizal; Dardanila, Dardanila; Sembiring, Sugihana Br.
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.12165

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi bentuk, referensi, dan fungsi makian dalam bahasa Batak Toba sebagai bagian dari komunikasi manusia. Manusia, sebagai makhluk sosial, menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, terutama dalam situasi yang tidak diinginkan. Makian tidak hanya menggambarkan keadaan yang tidak baik, tetapi juga mencerminkan kedekatan hubungan. Data diperoleh dari data lisan melalui metode simak dengan teknik sadap dan catat. Analisis data menggunakan metode padan dengan pendekatan sosiolinguistik, dengan mengintegrasikan teori bentuk, referensi, dan fungsi makian menurut Wijana dan Winiasih. Hasil penelitian mengidentifikasi tiga bentuk makian (kata, frasa, klausa), tujuh referensi makian (keadaan, binatang, makhluk halus, benda, bagian tubuh, kekerabatan, profesi), dan tujuh fungsi makian (mengekspresikan kekesalan, lelucon, mengekspresikan emosi yang kuat, keakraban dalam hubungan, menghina, mengekspresikan rasa frustrasi, dan keheranan). Penelitian ini memberikan wawasan tentang kompleksitas makian dalam bahasa Batak Toba.
Alih Kode dan Campur Kode dalam Interaksi Jual Beli di Pasar Gambir Tebing Tinggi Siti Nurhalizah; Dardanila Dardanila; Sugihana Br Sembiring
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13486

Abstract

Alih kode merupakan peralihan bahasa dalam bentuk peralihan kalimat satuan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam bahasa. Alih kode dilakukan dengan sengaja untuk maksud tertentu, alih kode terjadi karena perbedaan latar belakang antar seseorang dengan orang lain. Begitu pula dengan campur kode yang merupakan penggunaan satuan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam bahasa. Campur kode terjadi karena perbedaan latar belakang antar seseorang dengan orang lain. Alih kode dan campur kode masuk ke dalam ranah studi Sosiolinguistik. Sosiolinguistik merupakan studi tentang bahasa yang berkaitan dengan masyarakat. Penelitian ini betujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk alih kode dan campur kode yang terjadi antarpedagang dan pembeli di Pasar Gambir Tebing Tinggi dan menganalisis faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode dan campur kode antarpedagang dan pembeli di Pasar Gambir Tebing Tinggi. Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode simak dan metode cakap. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan analisis kontekstual, khususnya dengan mengacu pada konsep komponen tutur sebagai dasar rancangannya. Dalam rangka melaksanakan pendekatan ini, tuturan- tuturan yang didapat dari tahap pengambilan data, dianalisis dengan mendasarkan pada konteks sosial dan kultural yang realisasinya telah tertuang dalam konsep komponen tutur. Adapun hasil dari penelitian ini ditemukan sebanyak 20 data berupa bentuk alih kode pada tataran kalimat dan sebanyak 18 data bentuk campur kode. Adapun faktor penyebab terjadinya alih kode yaitu penutur, lawan tutur, hadirnya orang ketiga dan perubahan topik pembicaraan. Kemudian, faktor penyebab campur kode yaitu faktor penggunaan istilah yang populer dan mitra bicara.
Analisis Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif Guru dalam Proses Belajar Mengajar di TK Tunas Mekar Unit KSGGI (Kebun Sarang Giting) PTPN III Kajian Pragmatik Floren’s Nova Sari Sirait; Dardanila Dardanila; Sugihana Br Sembiring
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13962

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jenis serta fungsi tindak tutur direktif dan tindak tutur ekspresif pada proses belajar mengajar guru di TK Tunas Mekar Unit KSGGI (Kebun Sarang Giting) PTPN III. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, yang menekankan pada penggunaan data yang diperoleh dari lapangan. Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata lisan dari guru yang diamati. Data penelitian ini adalah data tuturan guru di TK Tunas Mekar Unit KSGGI (Kebun Sarang Giting) PTPN III yang diindikasikan mengandung tindak tutur direktif dan tindak tutur ekspresif. Teknik analisis data yang dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: transkripsi data, klasifikasi data, dan tahap deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat enam jenis tindak tutur direktif meliputi : permintaan, pertanyaan, perintah, larangan, pemberian izin, dan nasihat. Enam fungsi tindak tutur direktif meliputi : meminta dan menuntut yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar di TK Tunas Mekar Unit KSGGI (Kebun Sarang Giting) PTPN III. Sedangkan pada tindak tutur ekspresif hasil penelitian menunjukan terdapat enam jenis tindak tutur ekspresif meliputi : terima kasih, menyambut atau salam, permintaan maaf, bersimpati, marah, memuji. Enam fungsi tindak tutur ekspresif meliputi : terima kasih, sapaan, permintaan maaf, marah, memuji, menyindir.