Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

The Description and Documentation of the Karonese Semantic Rosita Ginting; Leman Sembiring; Joy Sembiring; Sugihana Sembiring
Linguistika: Buletin Ilmiah Program Magister Linguistik Universitas Udayana Vol 26 No 2 (2019): September
Publisher : Program Magister Linguistik Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.173 KB) | DOI: 10.24843/ling.2019.v26.i02.p01

Abstract

The research, recording, and documentation of Karonese Semantic is an attempt to re-identify the types of word meaning, meaning relation, meaning change and meaning of names in Karonese. The semantics of Karo language is a type of communication that reflects the cultural values ??of the region, and is a part of the national culture. The Karonese sematic needs to be done in an attempt to recapture as clear information as possible about the types, relationships and changes in the meaning and meaning of names in Karonese. Semantics, which is a science of meanings of words, helps to answer it. To get research data in the form of descriptive qualitative, we applied an observation method with the technique of involment and communication, a method of interview with the recording and noting down technique, and a method of documentation with noting down technique. The results are presented in narrative form theory with structural analysis.
THE ROLE OF SURAT UKAT IN KARO SINGALOR LAU KARO DISTRICT Sugihana Sembiring; Rosita Ginting
Linguistika: Buletin Ilmiah Program Magister Linguistik Universitas Udayana Vol 26 No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Magister Linguistik Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.262 KB) | DOI: 10.24843/ling.2019.v26.i01.p01

Abstract

Changing Karo language into a modern written language is certainly not an easy matter. Karo society does not want to be involved to improve, develop, and preserve the Karo language. Therefore, in this research we will examine the role of surat ukat in Karo Singalor Lau Karo District. Surat ukat can serve as a way of life in every action in Karonese life so that people can live harmonious and peacefully. The method that used in this research is descriptive method and interview. The theory that used is cultural theory. This study describes about the role of surat ukat in the Karo community Singalor Lau Karo District can be distinguished on: surat ukat in deeds, surat ukat in thoughts, surat ukat in the household and surat ukat for students. From the results above, can be concluded that the Karo people have surat ukat as a guide to life in sangkep geluh in ancient times, while in the present, the younger generation is rarely know and use the surat ukat. We suggest the Karo community to life their daily life based on surat ukat so that they can live in harmony and good.
Interferensi Leksikal Bahasa Angkola Mandailing di Tuturan Bahasa Indonesia Masyarakat Padang Sidempuan Atikah Rahmah Nasution Nasution; Sugihana Sembiring
Kompetensi : Jurnal Pendidikan dan Humaniora Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIBA Vol 15 No 2 (2022): Kompetensi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/kompetensi.v15i2.110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk interferensi leksikal berdasarkan kelas kata dalam bahasa Angkola Mandailing terhadap tuturan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Kelurahan Tano Bato Kota Padang Sidempuan, (2) faktor-faktor penyebab terjadinya interferensi leksikal bahasa Angkola Mandailing terhadap tuturan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Kelurahan Tano Bato Kota Padang Sidempuan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah simak, bebas libat cakap, rekam dan teknik catat. Adapun metode analisis data dalam penelitian ini diawali dengan mendeskripsikan segala bentuk percakapan yang penulis temukan dalam interferensi leksikal bahasa Angkola Mandailing terdapat tuturan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Kelurahan Tano Bato Kota Padang Sidempuan pada proses itu terjadi. Langkah selanjutnya pengelompokkan pada semua data sesuai kriteria bentuk interferensi leksikalnya, dan terakhir dilakukan reduksi data hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: ditemukan adanya interferensi leksikal bahasa Angkola Mandailing terhadap tuturan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Kelurahan Tano Bato Kota Padang Sidempuan berupa kelas kata benda (nomina) terdiri dari 24 data, kelas kata kerja (verba) terdiri dari 30 data, kelas kata sifat (adjektiva) terdiri dari 26 data, kelas kata bilangan (numeralia) terdiri dari 7 data, kelas kata keterangan (adverbia) terdiri dari 7 data dan kelas kata ganti (pronomina) terdiri dari 6 data. Faktor-faktor penyebab terjadinya interferensi leksikal bahasa Angkola Mandailing terhadap tuturan bahasa Indonesia di kalangan Kelurahan Tano Bato Kota Padang Sidempuan antara lain kedwibahasaan para peserta tutur dan terbawanya kebiasaan dalam bahasa ibu
PENGGUNAAN KATEGORI FATIS PADA MASYARAKAT MINANGKABAU DI PASAR SUKARAMAI, MEDAN: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Nauza Indri Adisti; Salliyanti Salliyanti; Sugihana Sembiring
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 7, No 2 (2024): May 2024
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v7i2.1842

Abstract

Pada penelitian dengan pendekatan sosiolinguistik ini, bentuk kategori fatis yang dituturkan masyarakat Minangkabau di Pasar Sukaramai  diidentifikasi menggunakan bentuk yang telah dirumuskan oleh Kridalaksana yang merincikan bentuk kategori fatis dalam tiga macam, yakni partikel, kata, dan frasa. Selanjutnya, fungsi penggunaan dari masing-masing bentuk fatis tersebut dianalisis berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Malinowski sang pelopor konsep fatis dan Jakobson. Sebelumnya telah dilakukan pengambilan data menggunakan metode simak yang diaplikasikan dengan serangkaian teknik pendukungnya. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa bentuk kategori fatis yang dituturkan masyarakat Minangabau di Pasar Sukaramai terdiri atas bentuk, partikel, paduan, kata, dan frasa. Sedangkan fungsi fatis yang ditemukan berupa; menegaskan, mengukuhkan, menekankan, mengantarai, memperhalus kritikan, meyakinkan, menciptakan keakraban, dan mengawali pembicaraan.
Campur Kode Tuturan Penjual dan Pembeli di Pasar Sayur Saribudolok Oleh Masyarakat Batak Simalungun: Kajian Sosiolinguistik Barutu, Brema Stepanus; Kudadiri, Amhar; Sembiring, Sugihana Br
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.11778

Abstract

Skripsi ini mendeskripsikan : Bentuk-Bentuk dan frekuensi campur kode antara penjual dan pembeli dalam transaksi jual beli di Pasar Sayur Saribudolok oleh Masyarakat Batak Simalungun. Masalah yang diteliti yaitu bagaimana bentuk- bentuk campur kode di Pasar Sayur Saribudolok oleh masyarakat Batak Simalungun, dan berapakah frekuensi campur kode di Pasar Sayur Saribudolok. Dalam penelitian ini menggunakan metode simak cakap, dan metode padan dengan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Metode pengkajian data adalah metode padan yang dilanjutkan dengan teknik dasar pilah penentu pendekatan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiolinguistik, campur kode, dan frekuensi. Selanjutnya hasil analisis penelitian yang dapat disimpulkan, bahwa bentuk campur kode ditemukan berbentuk penyisipan kata, frasa, dan kata ulang. Sedangkan frekuensi yang didapat dari keseluruhan data di dalam penelitian ini yaitu penyisipan kata 58,66%, penyisipan frasa : 26,66%, penyisipan pengulangan kata : 14,66%.
Makian dalam Bahasa Batak Toba Kajian Sosiolinguistik Manurung, Rizal; Dardanila, Dardanila; Sembiring, Sugihana Br.
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.12165

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi bentuk, referensi, dan fungsi makian dalam bahasa Batak Toba sebagai bagian dari komunikasi manusia. Manusia, sebagai makhluk sosial, menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, terutama dalam situasi yang tidak diinginkan. Makian tidak hanya menggambarkan keadaan yang tidak baik, tetapi juga mencerminkan kedekatan hubungan. Data diperoleh dari data lisan melalui metode simak dengan teknik sadap dan catat. Analisis data menggunakan metode padan dengan pendekatan sosiolinguistik, dengan mengintegrasikan teori bentuk, referensi, dan fungsi makian menurut Wijana dan Winiasih. Hasil penelitian mengidentifikasi tiga bentuk makian (kata, frasa, klausa), tujuh referensi makian (keadaan, binatang, makhluk halus, benda, bagian tubuh, kekerabatan, profesi), dan tujuh fungsi makian (mengekspresikan kekesalan, lelucon, mengekspresikan emosi yang kuat, keakraban dalam hubungan, menghina, mengekspresikan rasa frustrasi, dan keheranan). Penelitian ini memberikan wawasan tentang kompleksitas makian dalam bahasa Batak Toba.
Lexical Variation of the Karo Language in Karo Regency: Dialectological Study Wahyu Setiawan; Dwi Widayati; Sugihana Sembiring
JALC : JOURNAL OF APPLIED LINGUISTIC AND STUDIES OF CULTURAL Vol. 2 No. 2 (2024): November
Publisher : Rahis Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

" Lexical variation is a different form of lexicon from the same dialect, and its origins can be traced based on the distribution of language users. This research aims to describe the lexical variations that exist in Karo Regency. The theory used is the theory of structural dialectology. The data collection method used in this research is using the skill method and note-taking method. The data analysis method used is the matching method, with the basic technique of selecting certain elements. Then the matching method is continued with mapping and the dialectometry method. The results of this research are 48 words that have lexical variations from the 200 Swadesh vocabulary lists in the research area, namely in the glosses ash, smoke, good, burnt, lots, wet, split (me-), true, swollen, heavy, swim, big, flower, bad, worm, kiss, wash, meat, with, there, push, tail, dig, rub, mountain, hit, delete, liver, suck, count, fish, tie, sew, fall, word (ber- ), flea, other, hold, think, navel, white, day, pull, laugh, tits, sleep, and blunt. Mapping of lexical variations in this study shows that there are more lexical variations in observation areas 3 and 4, namely the Simpang Empat and Naman Teran subdistricts. The status of lexical differences in the Karo language based on dialectometric analysis shows that Barusjahe District, Tigapanah District, Simpang Empat District and Naman Teran District speak the same dialect.”
Variasi Leksikal Bahasa Karo Di Kabupaten Karo: Kajian Dialektologi Setiawan, Wahyu; Widayati, Dwi; Sembiring, Sugihana
Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP) Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP)
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Almatani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/jkip.v5i3.1108

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi leksikal yang ada di Kabupaten Karo. Teori yang digunakan adalah teori dialektologi struktural. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode cakap dan metode catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan, dengan teknik dasar pilah unsur tertentu. Kemudian metode padan dilanjutkan dengan pemetaan dan metode dialektometri. Hasil penelitian menunjukkan terdapat sebanyak 46 kata yang memiliki variasi leksikal dari 200 kosakata daftar Swadesh yang ada di daerah penelitian, yaitu pada glos asap, baik, bakar, banyak, basah, belah (me-), benar, bengkak, berat, berenang, besar, bunga, buruk, cium, cuci, daging, dengan, disitu, dorong, ekor, gali, gosok, gunung, hantam, hapus, hati, hisap, hitung, ikan, ikat, jahit, jatuh, kata (ber-), kutu, lain, pegang, pikir, pusar, putih, rumput, siang, tarik, tertawa, tetek, tidur, dan tumpul. Pemetaan variasi leksikal pada penelitian ini menunjukkan bahwa variasi leksikal lebih banyak terdapat di daerah penelitian 3 dan 4, yaitu daerah Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan Naman Teran. Untuk daerah penelitian 1 dan 2 yaitu Kecamatan Barusjahe dan Kecamatan Tigapanah hanya sedikit terjadi perbedaan leksikal. Status perbedaan dialek bahasa Karo yang ada di Kecamatan Barusjahe (DP 1), Kecamatan Tigapanah (DP 2), Kecamatan Simpang Empat (DP 3), dan Kecamatan Naman Teran (DP 4) berdasarkan analisis dialektometri menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan. Keempat daerah tersebut menuturkan satu dialek yang sama.
Refleksi kerusuhan Mei 1998 dalam novel Pulang karya Leila S. Chudori: Pendekatan historis Safitri, Anita; Marsella, Emma; Sembiring, Sugihana
Sintesis Vol 18, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v18i2.8977

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan refleksi kerusuhan Mei 1998 dalam novel Pulang karya Leila S. Chudori sehingga terlihat kronologi kerusuhan Mei 1998 yang disajikan penulis. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis yang dikemukakan oleh Nyoman Kutha Ratna, yaitu karya sastra sebagai representasi tradisi pada zamannya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penyajian data penelitian secara deskriptif dengan kata-kata. Teknik baca dan catat digunakan untuk memperoleh data penelitian yang bersumber dari novel Pulang karya Leila S. Chudori. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) kerusuhan Mei 1998 yang direfleksi oleh penulis dan sesuai dengan fakta; 2) gerakan mahasiswa 1998 yang terdiri dari aksi damai dan mimbar bebas di Universitas Trisakti serta demonstrasi di depan gedung MPR/DPR; 3) faktor terjadinya kerusuhan Mei 1998 yang terdiri dari krisis moneter dan tragedi Trisakti; dan 4) pengunduran diri Presiden Soeharto yang direfleksi oleh penulis dan sesuai dengan fakta.
Analisis Gangguan Produksi Leksikal Nomina Bahasa Indonesia pada Lansia Penderita Demensia di Kelurahan Asam Kumbang Kajian Psikolinguistik Dwi Cahya, Amanda; Gustianingsih; Sembiring, Sugihana
MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya) Vol 3 No 1 (2025): MANTRA: Jurnal Sastra Indonesia (Sastra, Bahasa, Budaya)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk gangguan produksi leksikal nomina bahasa Indonesia dan gangguan berpikir yang dialami oleh lansia penderita Demensia di kelurahan Asam Kumbang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan cakap. Dari hasil penelitian yang ditemukan terdapat gangguan produksi leksikal nomina yang dialami oleh lansia penderita demensia dalam penelitian ini ditandai dengan gangguan dalam memproduksi kata-kata. Gangguan produksi leksikal ini hanya difokuskan pada leksikal nomina konkret yang terdiri atas nomina perabotan rumah tangga, peralatan kantor, peralatan elektronik, media massa, buah-buahan, binatang, peralatan makan, peralatan masak, tanaman, bumbu dapur, peralatan mandi dan nama geografi dan makanan. Penderita tidak mampu membedakan antara leksikal yang satu dengan yang lain. Gangguan berpikir yang ditandai dengan hilangnya ingatan atau memori. Gangguan memori jangka pendek (short term memory) yang dialami oleh subjek yaitu FT, SB dan SM termasuk lupa dimana mereka tinggal, disorientasi waktu menyangkut hari, bulan dan tahun. Penderita tidak mampu mengingat kembali nama dari 3 objek setelah 5 menit berlalu. Gangguan memori jangka panjang (long term memory) yang dialami oleh penderita demensia dalam penelitian ini yaitu mereka tidak dapat mengingat jenis buah dan makanan apa yang telah dimakannya selama seminggu berlalu. Keseluruhan data ditemukan dari hasil wawancara dengan subjek penelitian yaitu lansia penderita demensia di keluhan Asam Kumbang.