Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana anak-anak di SLB (Sekolah Luar Biasa) Negeri 1 Semarang menerima pendidikan karakter kemandirian. SLB ini menciptakan pola pendidikan karakter untuk anak-anak berkebutuhan khusus tunanetra di kabupaten Semarang. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Itu dilakukan di sekolah SLBN 1 di Semarang, di mana guru, wali murid, dan siswa terlibat. Penelitian ini dilakukan dengan baik karena sifat kemandiriannya. Pendidikan karakter kemandirian anak tunanetra dibagi menjadi empat komponen: tanggung jawab; otonomi; dan kontrol diri.
Copyrights © 2024