Komunikator politik memiliki peran krusial dalam menyampaikan pesan-pesan politik dan membangun citra pemimpin berdasarkan nilai-nilai kebangsaan. Model komunikasi interaksional menjadi landasan teoritis untuk memahami bagaimana pesan saling dipertukarkan dan makna bersama terbentuk melalui proses komunikasi yang dinamis dan interaktif. Komunikator politik memiliki kekuatan untuk menentukan persepsi dan pendapat masyarakat mengenai kepemimpinan Gus Dur. Selain itu, komunikator politik juga memiliki tugas untuk mengatur dan mengatur informasi yang diperlukan oleh masyarakat. Kajian ini menunjukkan bahwa komunikator politik memiliki peran penting dalam mengatur dan mengatur informasi yang diperlukan oleh masyarakat, serta membantu kepemimpinan Gus Dur dalam mengatur dan mengatur informasi yang diperlukan oleh masyarakat. Dalam era kepemimpinan Gus Dur, komunikasi politik melalui dagelan juga memiliki peran penting dalam mengatur hubungan antara penguasa dan rakyat, serta dalam membawa suasana perubahan politik. Tantangan yang dihadapi oleh komunikator politik meliputi konflik dengan kelompok masyarakat, keputusan kontroversial, dan tekanan dari berbagai pihak. Namun, keberhasilan dalam membentuk opini publik juga dapat dicapai melalui strategi komunikasi yang efektif dan penggunaan media yang tepat. Kajian ini memberikan wawasan tentang kompleksitas proses komunikasi politik pada masa kepemimpinan Gus Dur dan relevansinya dalam konteks politik modern.
Copyrights © 2024