Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Framing Robert Entman Pada Pemberitaan Janji Capres Cawapres Anies Baswedan Dan Cak Imin 2024 Bangun 40 Kota Setara Dengan Jakarta Di Kompas.Com Asyaroh, Siti; Ginting, Dwiva Ramadani; Barus, Jacky Raihanta; Mansyursyah, Mansyursyah
Counselia Jurnal Bimbingan Konseling Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/counselia.v5i2.142

Abstract

Perkembangan teknologi dan mudahnya akses informasi melalui media online memberikan dampak signifikan pada cara masyarakat memperoleh informasi politik. Pemilihan umum 2024 di Indonesia menjadi fokus utama, dengan janji politik dari calon pemimpin menjadi sorotan. Salah satu janji yang menarik perhatian adalah komitmen Anies Baswedan dan Cak Imin untuk membangun 40 kota setara Jakarta. Pemberitaan politik memiliki peran krusial dalam membentuk persepsi masyarakat, terutama melalui framing, yaitu penyajian berita yang memengaruhi cara pemahaman suatu isu atau peristiwa. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang bagaimana media massa, khususnya Kompas.com, membingkai dan menghadirkan janji politik tersebut dalam pemberitaannya. Analisis framing menjadi instrumen penting untuk memahami konteks dan narasi yang diberikan oleh media serta dampaknya terhadap persepsi publik. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi apakah terdapat perbedaan dalam framing antar media massa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisis framing model Robert N. Entman. Data dikumpulkan dari berita politik terkait janji Anies Baswedan dan Cak Imin di Kompas.com pada tanggal 26 Desember 2023. Analisis dilakukan terhadap konstruksi realitas dalam berita, identifikasi frame utama, pendekatan naratif dan bahasa, pembandingan dengan berita lain, dampak terhadap opini publik, refleksi terhadap kebijakan media, serta implikasi bagi Pemilu 2024. Framing berita menonjolkan pandangan skeptis ahli tata kota terhadap ketidakrealistisan rencana pembangunan 40 kota setara Jakarta, memicu perdebatan dan diskusi publik. Berita ini juga memiliki potensi memengaruhi elektabilitas Anies Baswedan dan Cak Imin dengan menciptakan keraguan terhadap kredibilitas dan kemampuan kepemimpinan mereka.
Komunikasi Organisasi BKPRMI dalam Menanggulangi Maraknya Tindakan Kriminal di Kecamatan Percut Sei Tuan Mansyursyah, Mansyursyah; Muktarruddin, Muktarruddin
Jurnal Peurawi: Media Kajian Komunikasi Islam Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Peurawi: Media Kajian Komunikasi Islam
Publisher : Ar-Raniry State Islamic University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jp.v8i1.306557

Abstract

Percut Sei Tuan District faces quite significant problems related to crime, especially among the younger generation. The growing phenomenon of crime, such as fights between groups of teenagers, drugs, and other acts of violence, have disturbed the community and disrupted public order. Therefore, this study aims to examine how the organizational communication of the Indonesian Mosque Youth Communication Agency in overcoming the rampant criminal acts in Percut Sei Tuan District. The method used in this study is a descriptive qualitative method, with a case study approach. Data collection in this study includes observation, interviews and documentation. While the data analysis technique refers to the Miles and Huberman model which includes: data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of the study show that the Indonesian Mosque Youth Communication Agency has succeeded in carrying out its role as a facilitator in educating the community of Percut Sei Tuan District about preventing crime. Through various activities, such as religious studies, seminars, short Islamic boarding schools, and celebrations of Islamic holidays, the Indonesian Mosque Youth Communication Agency has succeeded in increasing public awareness about the dangers of crime and the importance of maintaining security together. In addition, the communication strategy used by the Indonesian Mosque Youth Communication Agency, including the use of social media and cooperation with religious figures and local communities. In addition, routine activities held by the Indonesian Mosque Youth Communication Agency, such as interactive religious studies and skills training, play an important role in shaping the character of the younger generation and strengthening the spiritual and social quality of the community, which in turn can reduce the potential for crime in the sub-district. Indicators of the success of the Indonesian Mosque Youth Communication Agency in overcoming the rampant criminal acts in Percut Sei Tuan District can be seen from the reduction in cases of juvenile delinquency around the mosque environment, the increase in youth participation in positive activities such as catfish farming, and the growing public awareness of the importance of the role of the mosque as a center for moral development and empowerment.
Peran Komunikator Politik dalam Membentuk Kepemimpinan Era Kepemimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sampuna, Ahmad; Fadhli, M.; Novita, Dona Dwi; Mansyursyah, Mansyursyah; Purnama, Angga
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikator politik memiliki peran krusial dalam menyampaikan pesan-pesan politik dan membangun citra pemimpin berdasarkan nilai-nilai kebangsaan. Model komunikasi interaksional menjadi landasan teoritis untuk memahami bagaimana pesan saling dipertukarkan dan makna bersama terbentuk melalui proses komunikasi yang dinamis dan interaktif. Komunikator politik memiliki kekuatan untuk menentukan persepsi dan pendapat masyarakat mengenai kepemimpinan Gus Dur. Selain itu, komunikator politik juga memiliki tugas untuk mengatur dan mengatur informasi yang diperlukan oleh masyarakat. Kajian ini menunjukkan bahwa komunikator politik memiliki peran penting dalam mengatur dan mengatur informasi yang diperlukan oleh masyarakat, serta membantu kepemimpinan Gus Dur dalam mengatur dan mengatur informasi yang diperlukan oleh masyarakat. Dalam era kepemimpinan Gus Dur, komunikasi politik melalui dagelan juga memiliki peran penting dalam mengatur hubungan antara penguasa dan rakyat, serta dalam membawa suasana perubahan politik. Tantangan yang dihadapi oleh komunikator politik meliputi konflik dengan kelompok masyarakat, keputusan kontroversial, dan tekanan dari berbagai pihak. Namun, keberhasilan dalam membentuk opini publik juga dapat dicapai melalui strategi komunikasi yang efektif dan penggunaan media yang tepat. Kajian ini memberikan wawasan tentang kompleksitas proses komunikasi politik pada masa kepemimpinan Gus Dur dan relevansinya dalam konteks politik modern.
Dampak Komunikasi Publik terhadap Relasi Sosial di Komunitas Perkotaan Kustiawan, Winda; Matondang, Juliana Damayanti; Sherlliana, Sherlliana; Fadhli, M; Mansyursyah, Mansyursyah; Barus, Jacky Raihanta; Fadila, Nur
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak komunikasi publik terhadap relasi sosial di komunitas perkotaan. Komunikasi publik memiliki peran yang signifikan dalam membentuk opini, persepsi, dan hubungan sosial di antara anggota komunitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mengidentifikasi dan memahami dinamika komunikasi publik serta pengaruhnya terhadap relasi sosial. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen terkait komunikasi publik di lingkungan perkotaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi publik yang efektif dapat memperkuat relasi sosial dengan meningkatkan rasa saling percaya, kolaborasi, dan solidaritas di antara anggota komunitas. Sebaliknya, komunikasi publik yang kurang efektif cenderung menimbulkan miskomunikasi, konflik, dan keterasingan sosial. Faktor-faktor seperti keterbukaan, transparansi, dan partisipasi aktif dari masyarakat memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan komunikasi publik. Selain itu, penggunaan media sosial dan teknologi komunikasi modern juga berpengaruh signifikan dalam memfasilitasi dan mempercepat proses komunikasi publik di perkotaan.