Penelitian ini menjelaskan mengenai etika menuntut ilmu persfektif Al-Qur’an surah Al-Kahfi ayat 65-70 menurut Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Azhar. Tema ini dipilih karena kedua mufassir mempunyai perbedaan latar belakang pemikiran, budaya, lingkungan, serta pendidikan yang mempengaruhi pemikiran kedua mufassir sehingga mempunyai corak yang berbeda dalam penafsirannya. Sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai etika menuntut ilmu perspektif Al-Qur’an surah Al-Kahfi ayat 65-70 menurut Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Azhar. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui persamaan dan perbedaan etika menuntut ilmu dalam surah al-kahfi ayat 65-70 menurut Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Azhar. Penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research), dimana sumber primer yang digunakan Tafsir Alquran Al’adzim karya Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka dan sumber sekunder merujuk kepada buku, kitab, dan jurnal. Teknik pengumpulan data yaitu dengan mengumpulkan data dari Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Azhar dan sumber lainnya yang berhubungan dengan judul penelitian. Teknik analisis data menggunakan studi komparasi, dimana peneliti membandingkan persamaan dan perbedaan penafsiran kedua mufassir mengenai etika menuntut ilmu perspektif Al-Qur’an surah Al-Kahfi ayat 65-70 menurut Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Azhar. Hasil penelitian ini menemukan persamaan dan perbedaan dalam etika menuntut ilmu persfektif kedua mufassir. Persamaan nya yaitu, 1) Persamaan ayat dalam membahas etika menuntut ilmu yaitu sama-sama membahas surah Al-Kahfi ayat 65-70, 2) Persamaan dalam pemberian riwayat berdasarkan sumber rujukan tafsir dari kedua muffasir, dan 3) Persamaan dalam penafsiran ayat. Adapun perbedaannya yaitu, 1) Perbedaan pada sumber tafsir, 2) Perbedaan dalam menyebutkan riwayat, 3) Perbedaan dalam metode penafsiran, 4) Perbedaan dalam pemberian makna dari ayat yang ditafsirkan, dan 5) Perbedaan dalam penafsiran ayat.
Copyrights © 2024