Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pendidikan Anak dalam Islam Perspektif Tafsir Asy-Sya’rawi Nirmala, Ine; Fauziah, Debibik Nabilatul; Nurdin, Lely Camelia
ACIECE Vol 1 (2016): Annual Conference on Islamic Early Childhood Education
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dari penelitian ini ditemukan keistimewaan pada karakteristik tafsir Asy-Sya’râwî dalam penafsiran ayat-ayat tentang pendidikan anak yang terdapat dalam surah Luqman ayat 12-19, diantaranya: 1) Asy-Sya’râwî memperlihatkan kepiawaiannya dalam bahasa Arab dengan mengungkap ide-ide kebahasaan dalam menafsirkan ayat. 2) Asy-Sya’rawi menggunakan bahasa komunikasi karena tafsir Asy-Sya’rawi berasal dari kumpulan ceramah yang didokumentasikan kemudian dicetak menjadi sebuah tafsir. 3) Asy-Sya’rawi banyak menggali maksud ayat dengan membahas aspek sosial kemasyarakatan dan solusinya. 4) Asy-Sya’rawi menganalisa kata-kata dalam ayat yang ditafsirkan dari segi bahasa, menyebutkan asal katanya, menjelaskan isytiqâq dan maksud dari kata tersebut. 5) Asy-Sya’rawi menjelaskan makna ayat secara sederhana dengan memberikan contoh fenomena kehidupan sehari-hari sehingga penjelasannya dapat lebih mudah dipahami dan diserap akal para pembaca.
Metodologi Tafsir Asy-Sya’râwî Fauziah, Debibik Nabilatul
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 6, No 02 (2021): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/at.v6i02.1633

Abstract

Sebuah karya tafsir tidak terlepas dari tiga kategori utama, yaitu mashdar (sumber), manhaj (metode) dan ittijâh (orientasi). Mashdar tafsir adalah sumber yang menjadi acuan bagi mufassir ketika menjelaskan Al-Qur’an. Tafsir asy-Sya’râwî adalah sebuah karya tafsir yang ayat-ayatnya mencakup nilai-nilai edukasi dan reformatif. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui metodologi tafsir Asy-Sya’rawi yang meliputi mashdar, manhaj dan ittijâh yang digunakan As-Sya’rawi dalam menafsirkan Al-Qur’an. Hasil penelitian ini adalah: Mashdar tafsir Asy-Sya’râwî adalah gabungan antara sumber tafsir bi al-ma’tsur dan tafsir bi ar-ra`yi, Manhaj yang digunakan asy-Sya’râwî dalam tafsirnya diantaranya adalah menganalisa secara bahasa terhadap suatu kata, mengutamakan kesatuan tema,  menjelaskan makna ayat yang sulit dipahami logika sehingga dapat dijangkau oleh akal, dan lain-lain, Para peneliti kitab tafsir Asy-Sya’râwî berbeda pendapat dalam menentukan ittijâh tafsir asy-Sya’râwî, sebagian melihat ittijâh tafsir asy-Sya’râwî berdasarkan kecenderungan dan latar belakang asy-Sya’râwî dalam penafsiran Al-Qur’an, sedangkan sebagian lainnya menentukan ittijâh berdasarkan tujuannya.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Team Games Tournament Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMPN 1 Karawang Timur Yulianti, Lala; Fauziah, Debibik Nabilatul; Ulya, Neng
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 22 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10129400

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui realita model pembelajaran koopeartif Team Games Tournament, realita minat belajar siswa serta untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif Team Games Tournamnet terhadap minat belajar kelas VIII B pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Karawang Timur. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif desktiptif korelasional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII B yang berjumlah 40 siswa serta sampel melalui teknik sampel yaitu sampel sensus. Instrument penelitian menggunakan lembar angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji hipotesis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan model pembelajaran kooperatif Team Games Tournament terhadap minat belajar siswa kelas VIII B pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Karawang Timur. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan deskriptif untuk realita model pembelajaran koopeartif Team Games Tournament diperoleh 32,5% dan secara umum dapat dikatakan bahwa realita model pembelajaran kooperatif TGT berada pada kategori cukup baik, dan realita minat belajar siswa kelas VIII B pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam diperoleh skor 35%, secara umum berada dalam baik. Adapun hasil uji korelasi menggunakan rumus produck moment diperoleh nilai R (rx2y) 0,510 yang menunjukan bahwa adanya hubungan positif (searah) dan hubungan variabel tersebut termasuk kategori sedang dengan besarnya sumbangan adalah 26%. Pengujian signifikansi menggunakan uji t diperoleh koefesien dengan nilai thitunng = 3,651 dan nilai ttabel = 2,024 menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif Team Games Tournament berpengaruh secara signifikan terhadap minat belajar siswa kelas VIII B di smpn 1 Karawang Timur.
Online Learning dalam Pembelajaran PAI di SMPN 2 Karawang Barat Husna, Abdul Fatah; Sitika, Achmad Junaedi; Fauziah, Debibik Nabilatul
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.4195

Abstract

Pandemic Covid-19 membuat pemerintah mengintruksikan agar pembelajaran diimplementasikan berbasis online. Mensikapi intruksi tersebut, pembelajaran PAI di SMPN 2 Karawang Barat melaksankan proses pembelajaran secara online learning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran online dan tantangannya bagi guru, siswa, dan orang tua. Penelitian ini menerapkan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen tertulis. Analisis data menggunakan teknik reduksi data, penyajian, dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran online di SMPN 2 Karawang Barat kurang efektif. Media pembelajaran yang digunakan adalah aplikasi WhatsApp dengan metode penugasan pada foto, dokumen, video, dan link. Permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran online adalah rendahnya minat belajar siswa dan kurangnya penguasaan Teknologi Informasi. Sementara itu, sebagian besar siswa tidak mampu membayar kuota internet sehingga terhambat mengikuti pembelajaran. Sementara permasalahan bagi siswa adalah mereka merasa jenuh sehingga konsentrasi belajar mereka terganggu, tidak memahami materi, ditambah jaringan internet tidak stabil. Sementara Masalah bagi orang tua adalah kondisi ekonomi keluarga dan tingkat pendidikan yang rendah. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya penerapan pembelajaran online secara kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi pembelajaran. Selain itu, perlu juga memadukan pembelajaran online dan offline agar siswa yang tidak memiliki HP Android dan jaringan yang stabil dapat mengikuti pembelajaran di masa pandemi.
Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Animasi Upin Ipin dan Implementasinya terhadap Pembentukan Akhlak Siswa di SDIT Bunga Cempaka Permana, Neng Mega; Fauziah, Debibik Nabilatul; Ulya, Neng
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.10576

Abstract

Pendidikan akhlak bisa didapatkan dimana saja, salah satunya melalui media aplikasi YouTube yang berisi berbagai video animasi edukasi seperti serial Upin dan Ipin, serial Riko, dan lain-lain. Pendidikan Islam harus dimulai sedini mungkin untuk membentuk akhlak, salah satunya pada usia sekolah dasar. SDIT Bunga Cempaka merupakan sekolah dasar yang menaruh perhatian terhadap pembentukan moral peserta didik dengan berbagai cara, salah satunya dengan penggunaan serial animasi Upin dan Ipin di kelas 4, yang sejalan dengan visi sekolah yaitu: “terwujudnya sekolah Islam yang berpusat pada peserta didik, menjadikan peserta didik memahami makna iman dan taqwa, berakhlak mulia, jujur, berkebhinekaan global, bergotong royong, kreatif, mandiri, cinta terhadap keluarga dan tanah air”. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan metode deskriptif kualitatatif. Dengan demikian akan tergambar hasil penelitian yang mengambil hasil analisis nilai-nilai Pendidikan islam pada serial animasi Upin Ipin lalu pengimplementasian nilai-nilai Pendidikan islam dalam serial tersebut terhadap pembentukan akhlak siswa di SDIT Bunga Cempaka serta faktor pendukung dan penghambat penerapan nilai-nilai tersebut didukung oleh pendapat para ahli dan pihak lain dalam pendidikan akhlak. Sedangkan teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Dan Teknik analisis data dengan langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Dapat disimpulkan bahwa animasi Upin Ipin episode ini tidak hanya mengandung unsur hiburan untuk anak-anak, tetapi juga mendidik dengan nilai-nilai moral. SDIT Bunga Cempaka menggunakan empat metode dalam melaksanakan pendidikan akhlak, yaitu: metode pembiasaan, metode keteladanan, dan metode reward and punishment. Faktor yang menghambat penerapan ini adalah: lingkungan sekitar dan individu itu sendiri. Sedangkan faktor pendukung meliputi sarana prasarana sekolah serta kerjasama guru dan wali murid.
Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Perspektif Al-Qur’an Surat Luqman Ayat 13-19 Rahmi, Natasya Alfany; Fauziah, Debibik Nabilatul; Ulya, Neng
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 22 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14580304

Abstract

Education is a very important issue for all groups. Education has always been the foundation, the hope for developing individuals and society. Education will advance civilization, develop society and create a generation capable of doing much for their interests, or in other words, education can actually be understood as a series of renewal efforts. Education essentially knows no differences. Education can be interpreted as a process of changing the behavior of children so that they become adult humans who are able to live independently and as members of society in the natural environment around which the individual lives. Education does not only include intellectual development, but more emphasis is placed on the process of forming and developing a person's personality, including children and students as a whole, so that they become more mature. So education is a structured process of changing human thought patterns. The aim of this research is to find out the interpretation contained in the Al-Qur'an Surah Luqman verses 13-19 and to find out the analysis of the values of Islamic education from the perspective of Q.S Luqman verses 13-19. The approach to this research is qualitative with library research methods. Based on the results of the analysis of the Al-Misbah tafsir, Al-Azhaar tafsir, Ibnu Katsir's tafsir, the educational values found in the Al-Quran Surah Luqman verses 13-19 are moral education, Aqidah education, and sharia education. Moral education is education that seeks to introduce, instill and make children aware of the existence of a value system that regulates human patterns, attitudes and actions on earth. Aqidah education is education that seeks to introduce, instill and convey to children the values of belief in the pillars of faith and other things like that. Sharia education is sharia education which seeks to introduce, instill and make children aware of the values of God's regulations regarding the procedures for regulating human life behavior, whether related vertically to God which is called worship.
Exploring Sayyid Qutb's Wasatiyyah Concept in Tafsir Fi Zhilal Al- Qur'an: Implications for Religious Moderation in Indonesia Fauziah, Debibik Nabilatul; Zulaiha, Eni; Yunus, Badruzzaman M.; Muhyiddin, Asep
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v5i2.44662

Abstract

The term wasaṭiyyah comes from the sentence "ummatan wasaṭan" in Surah Al-Baqarah verse 143, which reflects the character of fair and best Muslims. This concept has developed into religious moderation, emphasizing the values ​​of justice and balance. In Indonesia, the understanding of religious moderation is often debated, with pros and cons related to the meaning of wasaṭiyyah and indicators of moderation that are considered forced. Sayyid Qutb, in Tafsir Fī Ẓilāl Al-Qur'ān, provides a comprehensive interpretation of the verse. This study uses a qualitative method with a comparative analytical approach, relying on data from the Tafsir book and other secondary sources. The analysis was carried out with a hermeneutic approach to understand the context of the verse. The results of the study show six indicators of wasaṭiyyah, according to Sayyid Qutb, including aqidah, thought, law, social, place, and time. This concept is relevant to religious moderation in Indonesia, especially in national commitment.
Workshop Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Animasi di SDN Margasari III Farida, Nur Aini; Fauziah, Debibik Nabilatul; Arifudin, Yadi Fahmi; Masyita, Nurani; Putri, Joenitasya Herawati; Prastyani, Kinanti Laras
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4407

Abstract

Pendidikan di era globalisasi ini menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam persiapan siswa menghadapi tuntutan abad ke-21. Salah satu tuntutan utama adalah pengembangan keterampilan abad 21, yang mencakup kreativitas, komunikasi, kolaborasi, pemikiran kritis, dan literasi digital. Siswa Sekolah Dasar (SD) sebagai tahap awal pendidikan memiliki kebutuhan khusus dalam pengembangan keterampilan ini. Siswa sekolah dasar saat ini termasuk dalam usia generasi alpha, yakni generasi setelah generasi Z yang lahir di atas tahun 2010. Tujuan dari workshop ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam meengembangkan media pembelajaran berbasis animasi, yang dapat menjadi jembatan antara siswa dan guru. Hasil uji statistik menunjukkan nilai t sebesar -8.617 dengan signifikansi 0.000, yang lebih kecil dari 0.05, mengindikasikan perbedaan yang signifikan secara statistik. Dengan demikian, Workshop Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Animasi terbukti efektif meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru-guru di SDN Margasari III.
Etika Menuntut Ilmu Persfektif Al-Qur'an Surah Al-Kahfi Ayat 65-70 (Studi Komparasi Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Azhar) Khaerunisa, Novia; Fauziah, Debibik Nabilatul; Ulya, Neng
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menjelaskan mengenai etika menuntut ilmu persfektif Al-Qur’an surah Al-Kahfi ayat 65-70 menurut Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Azhar. Tema ini dipilih karena kedua mufassir mempunyai perbedaan latar belakang pemikiran, budaya, lingkungan, serta pendidikan yang mempengaruhi pemikiran kedua mufassir sehingga mempunyai corak yang berbeda dalam penafsirannya. Sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai etika menuntut ilmu perspektif Al-Qur’an surah Al-Kahfi ayat 65-70 menurut Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Azhar. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui persamaan dan perbedaan etika menuntut ilmu dalam surah al-kahfi ayat 65-70 menurut Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Azhar. Penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research), dimana sumber primer yang digunakan Tafsir Alquran Al’adzim karya Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka dan sumber sekunder merujuk kepada buku, kitab, dan jurnal. Teknik pengumpulan data yaitu dengan mengumpulkan data dari Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Azhar dan sumber lainnya yang berhubungan dengan judul penelitian. Teknik analisis data menggunakan studi komparasi, dimana peneliti membandingkan persamaan dan perbedaan penafsiran kedua mufassir mengenai etika menuntut ilmu perspektif Al-Qur’an surah Al-Kahfi ayat 65-70 menurut Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Azhar. Hasil penelitian ini menemukan persamaan dan perbedaan dalam etika menuntut ilmu persfektif kedua mufassir. Persamaan nya yaitu, 1) Persamaan ayat dalam membahas etika menuntut ilmu yaitu sama-sama membahas surah Al-Kahfi ayat 65-70, 2) Persamaan dalam pemberian riwayat berdasarkan sumber rujukan tafsir dari kedua muffasir, dan 3) Persamaan dalam penafsiran ayat. Adapun perbedaannya yaitu, 1) Perbedaan pada sumber tafsir, 2) Perbedaan dalam menyebutkan riwayat, 3) Perbedaan dalam metode penafsiran, 4) Perbedaan dalam pemberian makna dari ayat yang ditafsirkan, dan 5) Perbedaan dalam penafsiran ayat.
Peran Pendidik di Era Modern dalam Perspektif Islam (Studi Komparatif Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam Karya Abdullah Nashih Ulwan Fiqh Tarbiyatul-Abna wa Thaifatu min Nashaihi Ath-Athibbai Karya Musthafa Al-Adawi) Suryaningsih, Suryaningsih; Fauziah, Debibik Nabilatul; Ulya, Neng
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menjelaskan mengenai peran pendidik di era modern perspektif Islam dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam karya Abdullah Nashih Ulwandan Kitab Fiqh Tarbiyatul-Abna wa Thaifatu min Nashaihi Ath-Athibbai karya Musthafa Al-Adawi. Tema ini dipilih karena Karena kedua kitab memiliki perbedaan pemikiran peran pendidik perspektif Islam. Sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai peran pendidik di era modern perspektif Islam dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam dan Kitab Fiqh Tarbiyatul-Abna wa Thaifatu min Nashaihi Ath-Athibbai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan peran pendidik Di era modern dalam perspektif kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam karya Abdullah Nashih Ulwan Dan kitab Fiqh Tarbiyatul-Abna wa Thaifatu min Nashaihi Ath-Athibbai karya Musthafa Al-Adawi. Penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research), Dimana sumber primer yang di gunakan Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam dan Kitab Fiqh Tarbiyatul-Abna wa Thaifatu min Nashaihi Ath-Athibbai dan sumber skunder merujuk kepada buku, kitab, dan jurnal. Teknik pengumpulan data yaitu dengan mengumpulkan data dari Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam dan Kitab Fiqh Tarbiyatul-Abna wa Thaifatu min Nashaihi Ath-Athibbai dan sumber lainnya yang berhubungan dengan judul penelitian. Teknik analisis data menggunakan content analysis dan pendekatan studi komparasi, dimana peneliti membandingkan persamaan dan perbedaan peran pendidik perspektif Islam dari kedua kitab. Persamaan nya yaitu, 1) Peran Pendidik Sebagai Figur Keimanan dan Kesalehan, 2) Peran Pendidik Sebagai Figur Keteladanan, 3) peran Pendidik Sebagai Figur Kesehatan Fisik dan 4) peran Pendidik Sebagai Pemberi Nasihat. Adapun perbedaannya yaitu, 1) Ulwan menjelaskan Peran Pendidik Sebagai Penanggung Jawab Pendidikan Seks, sedangkan Al-Adawi tidak menjelaskan peran pendidik Sebagai Penanggung Jawab Pendidikan Seks. 2) Ulwan menjelaskan Peran Pendidik Sebagai Penanggung Jawab Pendidikan Kejiwaan, sedangkan Al-Adawi tidak menjelaskan peran pendidik Sebagai Penanggung Jawab Pendidikan Seks. 3) Al-Adawi menjelaskan Peran Pendidik Sebagai Pemberi Punishment, sedangkan Ulwan tidak menjelaskan Peran Pendidik Sebagai Pemberi Punishment. 4) Al-Adawi menjelaskan Peran Pendidik Sebagai Penegak Keadilan, sedangkan Ulwan tidak menjelaskan Peran Pendidik Sebagai Penegak Keadilan.