Rendahnya kemampuan berfikir kreatif merupakan masalah dalam proses belajar,  kemampuan berfikir kreatif merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran, maka pendidik dituntut untuk berupaya dalam mencapai keberhasilan kegiatan pembelajaran, rendahnya kemampuan berfikir kreatif siswa dilatarbelakangi oleh berbagai faktor diantaranya pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat digunakan. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: 1) Perbedaan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning pada pengukuran awal (pre test) dan pengukuran akhir (post test); 2) Perbedaan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa yang menggunakan metode pembelajaran Konvensional pada pengukuran awal ( pre test) dan pengukuran akhir (post test); 3) Perbedaan kemampuan berfikir kreatif siswa yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan yang menggunakan metode pembelajaran Konvensional pada pengukuran akhir (post test). Metode penelitian yang digunakan metode eksperimen dengan desain Nonequivalent Contol Group Design.  Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan: 1) Terdapat perbedaan kemampuan berfikir kreatif siswa yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning pada pengukuran awal (pre test) dan pengukuran akhir (post test) di kelas eksperimen; 2) Terdapat perbedaan kemampuan berfikir kreatif siswa yang menggunakan metode pembelajaran Konvensional pada pengukuran awal (pre test) dan pengukuran akhir (post test) di kelas kontrol; 3) Terdapat perbedaan kemampuan berfikir kreatif siswa yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada pengukuran akhir (post test).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023