Penelitian ini bertujuan untuk membebaskan teks dari pandangan Antroposentris absolut, yang dituangkan dalam praktik eksploitasi, atau agar teks dapat dipahami tanpa mengakibatkan praktik eksploitasi yang mengakibatkan krisis ekologi. Selain merujuk pada Kitab Kejadian 1:26-28, teks Perjanjian Lama juga menyatakan kekuasaan manusia dalam Mazmur 8:1-10. Manusia seakan diberikan kebebasan yang kemudian menganggap dirinya menguasai ciptaan lain, dan beberapa diantaranya diwujudkan dalam tindakan eksploitasi. Metode penelitian yang dipakai dalam teks terpilih adalah metode eco hermeneutic yang merupakan gagasan dari Norman Charles Habel. Metode yang ditawarkan Norman C. Habel memakai tiga pendekatan utama, yaitu menganalisis teks yang bernada Antroposentrisme, kemudian mengidentifikasi unsur ekologis dalam teks, dan yang terakhir merumuskan kedudukan peran lingkungan yang terdapat dalam teks. Pada akhir penelitan, ditemukan bahwa manusia bersama-sama dengan makhluk hidup lain termasuk bumi, adalah suatu kesatuan sebagai ciptaan Allah. Ciptaan lain bukanlah berbeda dari manusia, melainkan satu dalam ekosistem yang saling melengkapi. Kekuasaan yang dimiliki manusia terhadap makhluk lain, tidak bermakna tindakan sewenang sebagai penguasa yang lebih tinggi, namun lebih kepada kapasitas dan kemampuan dalam dirinya untuk menampakkan kasih Allah terhadap ciptaan-Nya yang lain.
Copyrights © 2023