Alquran menggunakan keunggulan bahasa Arab, yang kaya akan kosa kata dan sinonimnya, dengan sangat teliti dalam mengambarkan sesuatu. Terbukti, banyak orang yang mempunyai pengetahuan mendalam tentang bahasa Arab terkagum-kagum ketika meneliti dan merenungi susunan redaksi ayat-ayat Alquran. Karena itu, maka yang menjadi rumusan masalah dalam tulisan ini adalah “apa dan bagaimana kaidah tara>duf di dalam Alquran?” Kata tara>duf sewazan dengan tafa>‘ul yang berasal dari kata radifa-yardafu-radfan yang artinya mengikuti di belakang, membonceng. Secara terminologi, tara>duf adalah lafaz-lafaz mufrad yang menunjuk atas sesuatu yang semakna dan dengan keterangan yang sama pula, atau sesuatu yang lafaznya berbilang dan mengandung satu makna. Adapun kaidah-kaidah tara>duf di dalam menafsirkan Alquran adalah sbb: 1) Selama makna lafaz-lafaz Alquran memungkinkan untuk menghindari tara>duf, maka itulah yang diinginkan; 2) Terkadang perbedaan dua lafaz menerangkan sesuatu yang sama, maka sebaiknya keduanya disebutkan dengan cara memberikan ta’kid; dan 3) Makna yang dihasilkan dari penggabungan dua mutara>dif, tidak didapatkan ketika salah satu dari keduanya berdiri sendiri.
Copyrights © 2023