Pelayanan keperawatan merupakan satu kesatuan dari pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dituntut untuk memberikan pelayanan berkualitas, layanan terwujud apabila terdapat kolaborasi yang harmonis antar tenaga kesehatan, namun tak dapat dipungkiri kolaborasi tersebut terkadang dapat menimbulkan konflik. Konflik yang terjadi dapat berdampak negatif pada pelayanan kesehatan. Untuk itu seorang kepala ruang harus memiliki keterampilan dalam menangani konflik secara efektif agar tidak berlarut permasalahan yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah manajemen konflik kepala ruang berhubungan dengan motivasi kerja dan stres kerja perawat. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain korelasi dan pendekatan cross sectional. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling dengan jumlah 59 responden, data diambil menggunakan kuesioner sedangkan analisa data menggunakan uji Kendall Tau. Hasil penelitian menunjukkan manajemen konflik kepala ruang mayoritas baik 30 (51%) responden, motivasi kerja cukup 39 (66%) responden dan stres kerja rendah 38 (64%) responden . Hubungan antara manajemen konflik kepala ruang dengan motivasi kerja (0.006) dan stres kerja (0.020). Terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen konflik kepala ruang dengan motivasi kerja dan stres kerja.
Copyrights © 2024