Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Manajemen Konflik Kepala Ruang dengan Motivasi Kerja dan Stres Kerja Perawat Maria, Debby Yulianthi; Supriyadi, Supriyadi; Fitrianingrum, Indah; Dinanti, Tirta Okta; Amalia, Riri
Journal of Language and Health Vol 5 No 2 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i2.4215

Abstract

Pelayanan keperawatan merupakan satu kesatuan dari pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dituntut untuk memberikan pelayanan berkualitas, layanan terwujud apabila terdapat kolaborasi yang harmonis antar tenaga kesehatan, namun tak dapat dipungkiri kolaborasi tersebut terkadang dapat menimbulkan konflik. Konflik yang terjadi dapat berdampak negatif pada pelayanan kesehatan. Untuk itu seorang kepala ruang harus memiliki keterampilan dalam menangani konflik secara efektif agar tidak berlarut permasalahan yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah manajemen konflik kepala ruang berhubungan dengan motivasi kerja dan stres kerja perawat. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain korelasi dan pendekatan cross sectional. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling dengan jumlah 59 responden, data diambil menggunakan kuesioner sedangkan analisa data menggunakan uji Kendall Tau. Hasil penelitian menunjukkan manajemen konflik kepala ruang mayoritas baik 30 (51%) responden, motivasi kerja cukup 39 (66%) responden dan stres kerja rendah 38 (64%) responden . Hubungan antara manajemen konflik kepala ruang dengan motivasi kerja (0.006) dan stres kerja (0.020). Terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen konflik kepala ruang dengan motivasi kerja dan stres kerja.
Efektivitas Pemberian Terapi Releasing 3M terhadap Penurunan Kecemasan Lansia dalam Menghadapi Kematian Setyowati, Sri; Supatmi, Supatmi; Suyatno, Suyatno; Maria, Debby Yulianthi; Mahmudah, Ani mashunatul
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.13.1.2025.17-24

Abstract

Kecemasan dalam menghadapi kematian akan semakin membuat lansia tidak siap untuk menghadapi kematian. Tujuan melakukan analisa efektivitas pemberian terapi releasing 3m terhadap penururnan kecemasan lansia dalam menghadapi kematian. Penelitian menggunakan desain pra eksperimental dengan desain penelitian “one group pretest-posttest design”. Intervensi yang dilakukan yaitu pemberian terapi Releasing 3M yang diberikan dalam kurun waktu 30 menit selama tiga hari. Populasi penelitian ini adalah anggota Posyandu Lansia di Dusun Kerto Kidul Desa Pleret, Bantul Yogyakarta dengan jumlah 70 lansia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling sebanyak 32 lansia. Instrumen untuk menilai kecemasa pada lansia menggunakan instrumen penelitian Zung Self-Rating Anxiety Scale dinyatakan valid dan reliabel. Uji Analisa menggunakan uji paired t test. Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (81,3%) dengan usia ≥65-70 tahun (50%). Seluruh responden tinggal bersama keluarga (100%). Mayoritas responden tidak bersekolah (53,1%) dengan kategori pekerjaan lain-lain (65,6%) selain (pegawai negeri dan petani). Hasil analisa kecemasan responden sebelum diberikan intervensi Terapi Releasing 3M mayoritas masuk dalam kecemasan kategori ringan (90,6%) dan ditemukan ada 1 responden dengan kecemasan berat (3,1%). Hasil evaluasi kecemasan setelah diberikan Terapi Releasing 3M mayoritas normal atau tidak ada kecemasan (90,6%) dan sudah tidak ditemukan lagi kecemasan kategori berat (0%). Hasil uji korelasi menujukkan nilai koefisien korelasi 0,925 dengan nilai 0,000. Nilai uji menunjukkan terbukti adanya keefektivitasan pemberian terapi releasing 3M terhadap penurunan kecemasan lansia dalam menghadapi kematian yang terlihat pada nilai antara variable pretest dengan variable posttest.
BIJAK BERMEDIA SOSIAL SEBAGAI UPAYA PENGUATAN KESEHATAN MENTAL DAN KEHIDUPAN SOSIAL Rahayu, Bety Agustina; Wijaya, Norra Hendarni; Maulana, Nova; Agustiningsih, Agustiningsih; Maria, Debby Yulianthi; Amry, Riza Yulina
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 8 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i8.3292-3297

Abstract

Media sosial merupakan salah satu aktivitas online yang saat ini paling menarik dengan pengguna media sosial diantaranya adalah remaja. Masalah kesehatan dapat terjadi akibat perkembangan zaman yaitu era digital seperti bullying di media sosial, munculnya konten yang kurang pantas mengakibatkan remaja berperilaku seksual, serta adanya perilaku antisosial menjadi kasus dalam permasalahan pengabdian  kepada masyarakat ini. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksankan berdasarkan masalah yang didapatkan terkait media sosial, maka sebagai upaya untuk mengatasi masalah digunakan cara edukasi penggunaan teknologi yang sudah ada. Materi yang dijelaskan dalam pelatihan tersebut adalah : 1. Penjelasan umum tentang media sosial dan dampaknya. 2. Contoh kasus yang berkaitan dengan penggunaan media sosial. 3. Penjelasan tentang langkah bijak dalam bermedia sosial khususnya bagi remaja. Materi yang ada dalam kegiatan pelatihan ini diharapkan mampu mengedukasi peserta pelatihan untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam menggunakan sosial media, berkomentar maupun mengunggah suatu konten.  Simpulan dari kegiatan ini yaitu edukasi bijak bermedia sosial menjadi solusi yang dipilih dan didapatkan hasil peningkatan Literasi Digital, terjadi perubahan Pola Pikir, peserta menyadari pentingnya membatasi waktu penggunaan media sosial dan mulai menerapkan digital detox secara berkala, adanya interaksi sosial yang lebih sehat, peserta terdorong untuk lebih aktif dalam kegiatan sosial di dunia nyata, seperti pertemuan komunitas atau kegiatan lingkungan serta peningkatan kesadaran kesehatan mental, tercipta ruang dialog terbuka terkait kecemasan, tekanan sosial, dan cara mengelola emosi yang muncul akibat penggunaan media sosial.