Artikel ini membahas tentang pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kota Jayapura dan mengkaji proses konstruksi sosial pada keluarga penerima, beserta dampak perubahan yang dialami. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, khususnya pendekatan fenomenologi, dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan diskusi kelompok terarah. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Program Keluarga Harapan belum optimal karena kurangnya perhatian dari sumber daya manusia penyuluhan sosial, serta terbatasnya keterlibatan pemerintah dan instansi terkait, faktor sosial budaya, dan latar belakang pendidikan peserta. Konstruksi sosial keluarga penerima program meliputi pemahaman dan penerimaan terhadap komponen program, yang diikuti dengan penerapan pola hidup baru untuk mempertahankan manfaatnya. Konstruksi sosial ini dipengaruhi oleh pendamping, lembaga pemerintah, dan persepsi terhadap bantuan sosial. Namun, perubahan sosial yang diharapkan belum tercapai karena dukungan pendamping yang kurang memadai, terbatasnya koordinasi pemerintah, dan keterbatasan infrastruktur.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024