Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis status kesehatan mental masyarakat penyintas tsunami Aceh setelah 20 tahun Tsunami Aceh, yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan survei kuantitatif. Sebanyak 329 penyintas tsunami Aceh 2004 berpartisipasi dalam penelitian ini yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan rentang usia 20-65 tahun. Data penelitian dikumpulkan menggunakan skala Mental Health Inventory versi 18 (MHI 18) yang terdiri dari 18 item pernyataan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 73,5 persen penyintas tsunami Aceh berada tingkat kesehatan mental yang rendah. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pendampingan paska bencana traumatis bagi masyarakat penyintas bencana. Implikasi penelitian ini menjadi rekomendasi untuk program pendampingan psikologis di daerah rawan bencana.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024