Komunikasi merupakan salah satu proses interaksi yang sangat penting antar manusia untuk saling bersosialisasi serta menjembatani kultur dan latar belakang orang yang berbeda-beda. Komunikasi sering menjadi masalah pokok bagi penyandang tuna rungu. Penggunaan bahasa isyarat adalah langkah yang diambil oleh para penyandang tuna rungu untuk tetap mampu berinteraksi dengan masyarakat umum. Maka dari itu, untuk memastikan bahwa semua orang dapat berpartisipasi secara penuh dalam lingkungan sosial, penting bagi masyarakat umum untuk mempelajari bahasa isyarat sebagai sarana komunikasi dengan penyandang tuna rungu. Berdasarkan survei yang telah dilakukan kepada 111 mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya, 91% responden merasa tertarik untuk mempelajari bahasa isyarat. Disamping itu, 91.9% responden tertarik untuk menggunakan aplikasi pembelajaran bahasa isyarat yang menerapkan metode gamifikasi di dalamnya. Beberapa aplikasi pembelajaran bahasa isyarat telah dikembangkan, namun belum ada yang bisa melakukan translasi per kata dari gerakan ke teks, memberikan soal dalam memperagakan bahasa isyarat, serta menerapkan gamifikasi di dalamnya. Maka dari itu, dikembangkan sebuah aplikasi pembelajaran bahasa isyarat menggunakan metode prototyping berbasis Android untuk mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya. Aplikasi ini dikembangkan menggunakan SDLC Prototyping, bahasa pemrograman Kotlin, Google Cloud Platform dan Room Database sebagai tempat penyimpanan data, serta arsitektur Model-View-View-Model. Aplikasi ini lalu diuji menggunakan black box testing dengan tingkat keberhasilan 100% dan usability testing dengan tingkat efektivitas 100%, serta nilai SUS 76.5 yang berarti aplikasi dapat diterima oleh pengguna.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024