Leaf spring adalah salah satu komponen pada suspensi kendaraan. Beberapa permasalahan yang muncul pada proses produksinya adalah defect dan defect. Rata-rata defect per bulan pada produk spring mencapai lebih dari 6%. Angka ini tidak sesuai dengan target yang ditentukan perusahaan. Defect tidak sejalan dengan target perusahaan untuk mencapai zero complain customer. Defect dan defect menyebabkan tingkat kepercayaan konsumen berkurang, meningkatnya biaya dan menyebabkan turunnya profit perusahaan. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi waste, menganalisis akar penyebab permasalahan pada proses produksi leaf spring, dan menurunkan lead time proses produksi, selanjutnya memberikan rekomendasi perbaikan. Langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai dari identifikasi kondisi iexisting serta identifikasi waste menggunakan value stream mapping, dan waste assessment model. Berdasarkan hasil waste assessment model, didapatkan 3 waste kritis yakni defect, inventory dan waiting. Selanjutnya dilakukan analisis akar permasalahan pada waste kritis dengan menggunakan Root Cause Analysis (RCA). Dari RCA dilanjutkan pada Failure Mode and Effect Analysis (FMEA); dengan memberi penilaian pada faktor severity, occurrence, dan detection diperoleh Risk Priority Number (RPN). Nilai RPN tertinggi diberikan rekomendasi perbaikan untuk dapat mengurangi terjadinya waste. Selanjutnya dilakukan evaluasi sehingga dihasilkan future state value stream mapping. Future state value stream mapping berkontribusi terhadap penurunan lead time sebesar 76.67 menit (8.50%) dan penurunan delay sebesar 235.02 menit (36.06%)
Copyrights © 2024