Kemampuan berpikir kritis diperlukan siswa dalam pembelajaran matematika untuk memecahkan permasalahan yang diberikan. Dengan kemampuan berpikir kritis, siswa diharapkan mampu menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-harinya. Indikator kemampuan berpikir kritis yang digunakan terdiri dari interpretasi (interpretation), analisis (analysis), evaluasi (evaluation), dan kesimpulan (inference). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis matematis siswa ditinjau dari gaya belajarnya pada pembelajaran dengan model Project Based Learning berbasis aplikasi MathCityMap. Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan gaya belajar visual memiliki kemampuan berpikir kritis matematis pada kategori cukup, siswa dengan gaya belajar auditorial memiliki kemampuan berpikir kritis matematis pada kategori tinggi, dan siswa dengan gaya belajar kinestetik memiliki kemampuan berpikir kritis matematis pada kategori sangat tinggi. Siswa dengan gaya belajar kinestetik memperoleh hasil yang paling tinggi karena pembelajaran dengan model Project Based Learning berbasis aplikasi MathCityMap memfasilitasi siswa kinestetik untuk memahami konsep melalui pembelajaran secara langsung.
Copyrights © 2024