Latar Belakang: Beberapa laporan menyebutkan angka kejadian gangguan stimulasi bicara pada anak berkisar 2,3%-24,6%. Di Indonesia, disebutkan pravalensi keterlambatan bicara pada anak adalah antara 5-10% pada anak usia dini, Beberapa data menunjukkan angka kejadian anak yang mengalami keterlambatan bicara cukup tinggi. Menurut profil kesehatan indonesia 400.000 (16%) balita dimana sebanyak 27% balita terdapat gangguan pertumbuhan, sekitar 4-5% balita mengalami gangguan bicara dan bahasa. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dam pendidikan ibu dengan stimulasi bicara anak di dusun VII sidorejo desa hajimena lampung selatan. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan subjek penelitian anak yang berusia 3-5 tahun sebanyak 36 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner hasil penelitian diketahui 14-18 desember hasil analisis menggunakan uji gamma. Hasil: Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan stimulasi bicara pada ibu dengan hasil P-Value 0,004 dan terdapat ada hubungan antara pendidikan dengan stimulasi bicara pada ibu dengan hasil P-Value: 0,001. Simpulan: Disarankan kepada orang tua lebih meluangkan waktu bermain dengan anak, selalu mengajak anak berbicara, kepada ibu juga agar semakin meningkatkan pengetahuan tentang stimulasi dan meningkatkan keterampilan mendidik, dengan mengikuti seminar tentang pentingnya pendidikan anak usia dini.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024