Penelitian ini mempunyai tujuan agar pelatih dan atlet lari sprint mau menerapkan berbagai model latihan teknik gerakan kaki dan tangan serta memiliki tujuan pembinaan yang terarah dan mau menerapkan IPTEK keolahragaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan rancangan dua siklus. Prosedur penelitian terdiri dari: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan dan evaluasi, serta (4) analisis dan refleksi. Teknik pengambilan data dengan wawancara/interview, tanya jawab dan pengamatan. Hasil dari tindakan I (siklus I) dapat disimpulkan bahwa: dua pelatih (28%) telah menyusun dan mempraktikkan program latihan, model-model latihan teknik kaki/tungkai dan tangan/lengan, serta IPTEK keolahragaan. Empat pelatih (59%) belum menyusun dan mempraktikkan program latihan. Lima pelatih (70%) tidak menggunakan model-model latihan teknik kaki/tungkai dan tangan/lengan, dan IPTEK keolahragaan. Selanjutnya, dari hasil tindakan II (siklus II) dapat disimpulkan bahwa: Semua pelatih (100%) telah menyusun dan mempraktikkan program latihan, model-model latihan teknik kaki/tungkai dan tangan/lengan, serta IPTEK keolahragaan. Disarankan bahwa (1) Penelitian Tindakan Kelas ini perlu dilanjutkan dalam meningkatkan pembinaan atlet. (2) perlu diupayakan agar Penelitian Tindakan Kelas bisa mempopulerkan nomor-nomor cabang olahraga atletik.
Kunci: Kemampuan melatih lari 100, 200 dan 400 M.
Copyrights © 2013