Artikel ini mendalami signifikansi budaya dari tradisi yang diwarisi dari nenek moyang dan evolusinya sepanjang waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tradisi Baritan di Desa Meteseh, Boja, Kendal. Penelitian ini mengungkap motif dan tujuan di balik tradisi Baritan yang telah berlangsung lama dan diwariskan, mengungkapkan signifikansi budaya dan agamanya. Menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian ini mengadopsi observasi dan wawancara. Peneliti, yang tinggal di Desa Meteseh, mengadopsi pendekatan observasi partisipatif untuk terlibat aktif dalam tradisi Baritan. Wawancara dengan pemimpin agama dan masyarakat, termasuk "modin" lokal (pemimpin agama), berkontribusi pada pemahaman demografi dan nuansa budaya Desa Meteseh. Penelitian mengungkap bahwa Baritan berfungsi sebagai upaya bersama untuk mencari keselamatan di awal tahun, memasuki bulan Muharram. Selain itu, Baritan berfungsi sebagai platform untuk wacana keagamaan, mendorong aktivitas positif, dan menentang perayaan duniawi. Artikel membahas tujuan ganda Baritan – sebagai praktik keagamaan dan sebagai upaya untuk menolak bahaya potensial. Sebagai kesimpulan, tradisi Baritan di Desa Meteseh memiliki signifikansi budaya dan keagamaan yang mendalam. Sifat komunal ritual ini, evolusinya sepanjang waktu, dan simbolisme filosofis dalam hidangan tradisional mencerminkan hubungan kompleks antara Islam dan adat istiadat lokal Jawa. Baritan tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga berfungsi sebagai sarana doa bersama dan keterlibatan positif.
Copyrights © 2023