Komunikasi yang efektif antara bidan dan pasien merupakan aspek fundamental dalam pelayanan kebidanan yang berkualitas. Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan bahasa samar oleh bidan dalam interaksi dengan pasien di Polindes Permata Ibu, Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan desain studi kasus, penelitian ini bertujuan mengungkap fitur linguistik, pola, fungsi, dan implikasi dari penggunaan bahasa samar dalam komunikasi kebidanan. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan bidan dan pasien, serta analisis dokumen. Analisis pragmatik dilakukan untuk mengidentifikasi fitur linguistik bahasa samar, seperti leksikon, eufemisme, ambiguitas semantik, pengalihan topik, dan normalisasi. Temuan menunjukkan bahwa bidan menggunakan kombinasi aspek bahasa samar dalam berbagai konteks interaksi dengan pasien, dengan pola dan urutan tertentu. Bahasa samar berfungsi untuk mengelola ketidakpastian dan ambiguitas, menjaga hubungan dan melindungi pasien dari tekanan emosional, serta sebagai alat defensif bagi bidan. Meskipun bahasa samar dapat digunakan secara strategis, penggunaannya yang liar berpotensi merusak kualitas komunikasi dan pengambilan keputusan dalam perawatan kebidanan. Penelitian ini menyoroti pentingnya pelatihan komunikasi yang lebih baik bagi bidan, dengan penekanan pada penyampaian informasi yang jelas, jujur, dan empatik. Temuan ini juga menginformasikan pengembangan pedoman etika komunikasi yang komprehensif untuk praktik kebidanan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi perspektif pasien dan dampak penggunaan bahasa samar pada hasil perawatan kebidanan.
Copyrights © 2024