Latar Belakang: Insiden bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) menjadi permasalahan bagi masyarakat seluruh dunia. BBLR merupakan kondisi bayi yang terlahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram. BBLR di Sumatera Selatan dari tahun 2019 s.d 2021 mengalami kenaikan yang signifikan dengan jumlah secara berurutan 272 jiwa, 1681 jiwa dan 3189 jiwa. BBLR tertinggi pada tahun 20221 terdapat di Kota Palembang dengan jumlah sebesar 2015 jiwa. Tujuan: Diketahuinya faktor risiko anemia dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit PUSRI Palembang tahun 2022. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan Case- Control dengan sampel berjumlah 596 orang ibu bersalin di Rumah Sakit Pusri Palembang, dilakukan pada bulan Februari s.d Mei 2022. Pemilihan responden berdasarkan systematic random sampling dengan kriteria ibu yang mempunyai data rekam medik yang lengkap. Analisa data yang digunakan Analisa univariat dan bivariat dengan uji statistic Chi Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan diantara kejadian BBLR, terdapat 26 (56,5%) ibu hamil yang tidak anemia terjadi BBLR. Hasil uji statistiik dengan menggunakan chi square didapatkan p-value = 0,273 lebih besar dari α = 0,05 sehingga dinyatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara anemia dengan kejadian BBLR. Saran: Bagi petugas Kesehatan dan RS Pusri dapat memberikan konseling dan pemantauan kesehatan ibu dan bayi sejak dalam kandungan dan memberikan tablet Fe pada ibu hamil, serta adanya pemberian tablet Fe pada remaja putri sehingga remaja siap melahirkan generasi yang lebih sehat baik jasmani maupun Rohani. Kata Kunci: Anemia, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Copyrights © 2024