Pandemi Covid-19 telah memberikan tantangan serius bagi pengembangan potensi wisata kuliner di Desa Sekaran, Kabupaten Klaten. Banyak chef berbakat yang terpaksa dirumahkan, sehingga menimbulkan potensi yang belum teroptimalkan. Selain itu, kurangnya pemahaman tentang gizi, higienis dan sanitasi, serta keterampilan dalam pengelolaan bisnis menjadi hambatan dalam mengembangkan wisata kuliner. Tujuan utama kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan kesejahteraan warga desa melalui pengembangan usaha makanan lokal dan tradisional yang berdaya saing. Solusi yang diusulkan mencakup sosialisasi edukasi gizi, pelatihan higienis dan sanitasi, pembuatan mapping potensi kuliner, pendampingan penggunaan aplikasi keuangan, dan pelatihan dasar-dasar kewirausahaan. Manfaatnya termasuk peningkatan kesehatan masyarakat, kualitas produk makanan yang lebih baik, peningkatan pendapatan di desa, efisiensi dalam pengelolaan keuangan usaha, dan peningkatan keterampilan pengelola bisnis. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah pendekatan pelatihan dan pendampingan. Evaluasi menunjukkan bahwa metode ini efektif dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha dan masyarakat desa. Dampaknya meliputi peningkatan ekonomi, kesehatan, dan daya tarik wisata kuliner desa. Kegiatan pengabdian pada masyarakat di Desa Sekaran merupakan contoh bagaimana kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat dapat mengoptimalkan potensi lokal dan menciptakan dampak positif. Saran untuk penelitian lebih lanjut adalah untuk memperdalam studi tentang dampak jangka panjang dari kegiatan pengabdian ini serta melibatkan pemantauan yang lebih intensif terhadap perkembangan wisata kuliner di Desa Sekaran.
Copyrights © 2023