Fakta bahwa anak/remaja sering mengunjungi tayangan dalam video online yang tidak dapat dipastikan isinya sesuai dengan profil pelajar Pancasila telah mendorong peneliti untuk menguatkan literasi media remaja. Sebagai penetrasi pengguna internet tertinggi di Indonesia, kelompok usia 13-18 tahun anak/ remaja menyaksikan tayangan berupa video online (55.06%), musik online (48.29%) dan game online (23.02) dalam 1-5 jam setiap harinya. Meninjau fakta tersebut maka diperlukan penguatan literasi media pada remaja melalui Budaya Sensor Mandiri. Disain yang digunakan dalam kegiatan ini diadaptasi dari Community-Based Participatory Research. Disain ini terdiri dari lima langkah Formulasi Masalah Penelitian, Pengumpulan Data melalui Wawancara, Menyusun Hasil Wawancara, Berkumpul Kembali, Diskusi Terpumpun, Modifikasi Masalah Penelitian. Peserta sasaran adalah 20 orang remaja yang tergabung dalam DKM Masjid Jami Al Muttaqin. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta secara dominan menunjukkan penerimaan yang positif terhadap kegiatan pengabdian yang dilaksanakan. Kegiatan sejenis sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan dan dalam kurun waktu yang terukur, serta penambahan materi literasi lainnya, untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan para peserta untuk berperilaku secara berterima terhadap perkembangan budaya film secara khusus dan penggunaan media digital secara umum.
Copyrights © 2023