Masalah produktifitas lahan berkaitan erat dengan pola pemanfaatan dan pengolahan lahan yang diterapkan oleh masyarakat. Pola tanam yang tidak memperhatikan kaidah konservasi tanah dan air tentunya memberi dampak negatif berkelanjutan bagi produktifitas lahan. Masyarakat desa Kotabes yang merupakan salah satu wilayah di dalam kawasan hutan Sisimini Sanam melakukan praktek tani hutan yang mengakibatkan banyaknya tanaman sisa panen yang dibiarkan busuk dan menjadi sampah organik khususnya pada saat musim panen. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan masalah bagi keberlanjutan lingkungan dan dapat memberi kontribusi terhadap pemanasan global (Global warming). Salah satu cara yang tepat untuk masalah yang berkaitan dengan sampah organic adalah dengan mengolahnya menjadi bentuk yang lain untuk dapat dimanfaatkan, misalnya dengan mengolah sampah organik menjadi Efektif Mikroorganisme Lokal (EMOL). Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini adalah bertujuan untuk memberikan pelatihan bagi masyarakat kelompok tani agar dapat mengolah sampah organik menjadi EMOL. Metode yang digunakan adalah penyampaian materi pelatihan dan praktek pembuatan EMOL secara langsung. Masyarakat sebagai peserta pelatihan terlihat sangat antusias yang ditandai dengan keaktifan mereka didalam menyediakan bahan baku pembuatan EMOL yang bersumber dari sampah organik setempat serta keaktifan mereka didalam berdiskusi dengan pemateri dan tim pelaksana kegiatan PKM. Kesadaran akan pentingnya mengolah sampah organik perlu ditanamkan kepada masyarakat petani untuk keberlanjutan lahan dan lingkungan.
Copyrights © 2024