TANJUNGPURA LAW JOURNAL
Vol 8, No 1 (2024): VOLUME 8 NUMBER 1, JANUARY 2024

EKSISTENSI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT ADAT DI KAWASAN BALAI BESAR TAMAN NASIONAL BETUNG KERIHUN DAN DANAU SENTARUM

Hertini, Mega Fitri (Unknown)
Ismawati, Sri (Unknown)
Soa, Alfonsus Hendri (Unknown)
Herlina, Herlina (Unknown)
Karlina, Dina (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 Jan 2024

Abstract

AbstractThis research aims to determine the existence of indigenous communities in the Betung Kerihun National Park (Taman Nasional Betung Kerihun - TNBK) and Danau Sentarum National Park (Taman Nasional Danau Sentarum - TNDS) areas. Betung Kerihun National Park and Danau Sentarum National Park were designated as national parks based on the Decree of the Minister of Forestry Number 47/Kpts-ii/1995 dated 5 September 1995. Based on the results of research that the existence of local wisdom of the community in the area of the Betung Kerihun National Park Hall and Danau National Park Sentarum (Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum - BBTNBKDS) is still a legal problem maintained despite many laws and regulations regarding conservation areas because there is synergy between the area management in this case is BBTNBKDS through programs that involve the indigenous community. Legal protection of community rights in the BBTNBKDS area is also a concern of area managers, as evidenced by the follow-up of cases of legal violations committed by certain individuals that harm the community and are contrary to regulations relating to the management of conservation areas both in TNBK and in TNDS. Efforts made by the BBTNBKDS Manager when there is a conflict of interest related to local wisdom are of course by making strategic programs with the hope that the community will participate in preserving nature with their local wisdom. This shows that there is synergy between the area managers, in this case the Betung Kerihun and Lake Sentarum National Park Hall through programs that involve the community, which results in the preservation of the local wisdom of indigenous peoples who still prioritize environmental sustainability.Abstrak  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi masyarakat adat di kawasan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) dan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS). Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum ditetapkan menjadi taman nasional berdasarkan Keputusan menteri Kehutanan Nomor 47/Kpts-ii/1995 tertanggal 5 September 1995. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Eksistensi kearifan lokal masyarakat di kawasan Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum (BBTNBKDS) tetap terjaga meskipun banyak peraturan perundang-undangan terkait kawasan konservasi karena ada sinergitas antara pihak penegelola kawasan dalam hal ini adalah BBTNBKDS melalui program-program yang melibatkan masyarakat. Perlindungan hukum terhadap hak-hak masyarakat di kawasan BBTNBKDS juga menjadi perhatian pengelola kawasan, terbukti dengan ditindaklanjutinya kasus-kasus pelanggaran hukum yang dilakukan oknum tertentu yang merugikan masyarakan dan bertentangan dengan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan kawasan konservasi baik itu di TNBK maupun di TNDS. Upaya yang dilakukan Oleh Pengelola BBTNBKDS pada saat terjadi konflik kepentingan yang berkaitan dengan kearifan lokal tentunya dengan membuat program strategis dengan harapan masyarakat ikut serta menjaga kelestarian alam dengan kearifan lokalnya. Hal ini menunjukan adanya sinergitas antara pihak pengelola kawasan dalam hal ini adalah Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum melalui program-program yang melibatkan masyarakat memberikan hasil tetap terjaganya kearifan lokal masyarakat adat yang tetap menomorsatukan kelestarian lingkungan.

Copyrights © 2024