Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Critical Thinking Skills of Fourth Grade in Light Properties Materials through the Radec Model Karlina, Dina; Sopandi, Wahyu; Sujana, Atep
International Conference on Elementary Education Vol. 2 No. 1 (2020): Proceedings The 2nd International Conference on Elementary Education
Publisher : Elementary Education Study Program School of Postgraduate Studies Universitas Pendidikan Indonesia in collaboration with UPI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.608 KB)

Abstract

The purpose of this study is to determine the effect of the Read, Answer, Disscuss, Explain and Create (RADEC) models on the critical thinking skills of elementary school students. The research method used in this study is a quasi-experimental method with one group pretest postest design. The study was conducted in fourth grade students of state primary schools in Sumedang Regency. The sample used in the study amounted to 27 students. Consisting of 12 male students and 15 female students. The instruments used were tests of critical thinking questions, observation sheets and questionnaires. Critical thinking skills tests were carried out with two stages of pretest and posttest. Data processing techniques using SPSS for window version 23. From this study, the average score of students' critical thinking skills pretest was 68.33 while the average posttest score was 82.22. The Mann-Whitney test results obtained the value of sig = 0,000. This shows that there are significant differences in the average value of pretest and posttest. Next, the N-gain value of 0.4 is obtained. So it is interpreted that there is a significant difference in the critical thinking skills of fourth grade students on the material properties of light before and after treatment using the RADEC learning model. Therefore, it can be concluded that students' critical thinking skills have increased in the medium category through the RADEC model
PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS MOTIF KAIN KHAS KABUPATEN KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT Karlina, Dina
TANJUNGPURA LAW JOURNAL Vol 5, No 1 (2021): VOLUME 5 ISSUE 1, JANUARY 2021
Publisher : Faculty of Law, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tlj.v5i1.46224

Abstract

Abstract The unique motif which is one of the cultural identities of the archipelago needs to be registered as intellectual property rights that have moral and economic values. Cultural diversity in West Kalimantan has resulted in various forms of work in the form of the unique motif in their respective regions. Researchers study the copyright issue of the the unique motif of the Kubu Raya Regency. Researchers used normative legal research, namely analyzing articles in statutory regulations and their implications for research subjects. The unique motif of Kubu Raya Regency (Sail Meretas, Gelombang Muare, Kelambu Raje, Harmoni Serampai and Gelombang Muare Reborn) are among the objects that can be protected under the Copyright Law, based on Article 40 letter j, which includes other motif artworks. The field study was carried out by identifying legal protection measures implemented by the local government against the copyright of local special cloth motifs. Both data were analyzed qualitatively. It was found that efforts to protect the unique motif of Kubu Raya Regency already exist, for example, issuing a Regent Regulation regarding the unique motif of Kubu Raya Regency, registering the unique motif of Kubu Raya Regency at Directorate General of Intellectual Property, promoting and socializing and coordinating The unique motif of Kubu Raya Regency at the National Craft Council of Kubu Raya Regency. Based on the DJKI database, the Gelombang Muare Motif was registered with the copyright to the Director General of Intellectual Property Rights. Local governments need to record all the unique motif of Kubu Raya Regency, including those that have been recorded but modified. The local government needs to develop the economic benefits of the unique motif of Kubu Raya Regency. The concentration of sales coordination for Kubu Raya Regency's unique motif products in Dekranasda must be accompanied by vigorous marketing efforts so that the products can compete in the market. Abstrak Motif kain khas yang merupakan salah satu identitas budaya nusantara perlu didaftarkan sebagai HKI yang bernilai moril dan ekonomis. Keberagaman kebudayaan di Kalimantan Barat menghasilkan berbagai bentuk karya dalam bentuk Motif Kain Khas di wilayahnya masing-masing, Peneliti membangun penelitian yang sesuai dengan kebutuhan kajian Hak Cipta pada setiap motif kain khas di wilayah Kalimantan Barat. Peneliti akan mengkaji permasalahan Hak Cipta terhadap motif kain khas wilayah Kabupaten Kubu Raya. Peneliti menggunakan penelitian hukum normatif yaitu menganalisis pasal-pasal dalam peraturan perundang-undangan dan implikasinya terhadap subjek penelitian. Motif-motif kain khas Kabupaten Kubu Raya (Layar Meretas, Gelombang Muare, Kelambu Raje, Harmoni Serampai dan Gelombang Muare Reborn) termasuk objek yang dapat dilindungi dengan Undang Undang Hak Cipta, berdasarkan Pasal 40 huruf j, yaitu termasuk karya seni motif lain. Studi lapangan dilaksanakan dengan mengidentifikasi upaya perlindungan hukum yang dilaksanakan pemda terhadap hak cipta motif kain khas setempat. Kedua data kemudian dianalisis secara kualitatif. Ditemukan bahwa upaya perlindungan terhadap Motif kain khas Kabupaten Kubu Raya sudah ada misalnya, menerbitkan Peraturan Bupati mengenai motif khas Kabupaten Kubu Raya, melakukan pencatatan motif kain khas Kabupaten Kubu Raya pada DJKI melakukan promosi dan sosialisasi serta koordinasi produk khas motif Kabupaten Kubu Raya di Dekranasda Kabupaten Kubu Raya. Berdasarkan database DJKI, baru Motif Gelombang Muare yang sudah didaftarkan Hak Ciptanya ke Dirjen HAKI. Pemerintah Daerah perlu melakukan pencatatan terhadap semua motif kain khas Kubu Raya, termasuk motif yang telah tercatat namun dimodifikasi. Pemda perlu mengembangkan manfaat ekonomis dari motif kain khas Kubu Raya. Pemusatan koordinasi penjualan produk motif kain khas Kubu Raya di Dekranasda harus dibarengi dengan upaya pemasaran yang gencar agar produk dapat berkompetisi di pasar.
Pelaksanaan Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) pada Balita Gizi Buruk Karlina, Dina
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 4 No Special 4 (2020): HIGEIA: December 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v4iSpecial 4.36944

Abstract

Abstrak Puskesmas Pucakwangi II merupakan puskesmas tertinggi dalam penemuan kasus gizi buruk di Kabupaten Pati yaitu sebesar 32 kasus tahun 2017 dan pada tahun 2018 dimana terdapat 22 anak (2,39%) terdeteksi BB/U dan 11 anak (1,19%) terdeteksi BB/TB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan program pemberian makanan tambahan (PMT-P) pada balita gizi buruk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan informan secara purposive sampling. Jumlah informan utama 5 orang dan informan triangulasi 3 orang. Analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan dari ke empat tahap terdapat tiga variabel belum berjalan secara maksimal. Tahap persiapan meliputi tidak dilakukan telaah pola makan dan perhitungan kebutuhan harian anak, tidak ada kelompok ibu balita sasaran dan kurangnya sosilaisasi. Tahap pemantauan yaitu adanya anggota keluarga yang ikut mengkonsumsi paket makanan. Tahap pencatatan dan pelaporan yaitu orang tua balita tidak melakukan pencatatan harian. Saran penelitian ini adalah peningkatan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan kepada sasaran program, peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan program pemberian makanan tambahan pemulihan. Abstract Pucakwangi Public Health Center II had the highest case of malnutrition in Pati regency with 32 cases in 2017 and 22 toddlers in 2018 (2,39%) that were detected with weight/age and 11 toddlers (1,19%) that were detected with weight/height. The purpose of this study was to evaluate the implementation of food supplement recovery program (PMT-P) in malnourished toddlers. This research used a qualitative method with the technique of taking informants by purposive sampling. There were 5 main informants and 3 triangulation informants. The analysis of the data by descriptive analysis. The results showed that of the four stages, there were three variables that were not running optimally. The preparation stage included no study of dietary patterns and calculation of daily requirement of the toddlers, no target group of mothers and lack of socialization. The monitoring stage is the presence of family members who took part in consuming food packages. The recording and reporting stages were the parents of toddlers did not do daily recording. Suggestions of this research are to increase the socialization and counseling activities to the targets of the programs, increase supervision of the implementation of supplementary feeding recovery programs.
Pelaksanaan Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) pada Balita Gizi Buruk Karlina, Dina
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 4 No Special 4 (2020): HIGEIA: December 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v4iSpecial 4.36944

Abstract

Abstrak Puskesmas Pucakwangi II merupakan puskesmas tertinggi dalam penemuan kasus gizi buruk di Kabupaten Pati yaitu sebesar 32 kasus tahun 2017 dan pada tahun 2018 dimana terdapat 22 anak (2,39%) terdeteksi BB/U dan 11 anak (1,19%) terdeteksi BB/TB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan program pemberian makanan tambahan (PMT-P) pada balita gizi buruk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan informan secara purposive sampling. Jumlah informan utama 5 orang dan informan triangulasi 3 orang. Analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan dari ke empat tahap terdapat tiga variabel belum berjalan secara maksimal. Tahap persiapan meliputi tidak dilakukan telaah pola makan dan perhitungan kebutuhan harian anak, tidak ada kelompok ibu balita sasaran dan kurangnya sosilaisasi. Tahap pemantauan yaitu adanya anggota keluarga yang ikut mengkonsumsi paket makanan. Tahap pencatatan dan pelaporan yaitu orang tua balita tidak melakukan pencatatan harian. Saran penelitian ini adalah peningkatan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan kepada sasaran program, peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan program pemberian makanan tambahan pemulihan. Abstract Pucakwangi Public Health Center II had the highest case of malnutrition in Pati regency with 32 cases in 2017 and 22 toddlers in 2018 (2,39%) that were detected with weight/age and 11 toddlers (1,19%) that were detected with weight/height. The purpose of this study was to evaluate the implementation of food supplement recovery program (PMT-P) in malnourished toddlers. This research used a qualitative method with the technique of taking informants by purposive sampling. There were 5 main informants and 3 triangulation informants. The analysis of the data by descriptive analysis. The results showed that of the four stages, there were three variables that were not running optimally. The preparation stage included no study of dietary patterns and calculation of daily requirement of the toddlers, no target group of mothers and lack of socialization. The monitoring stage is the presence of family members who took part in consuming food packages. The recording and reporting stages were the parents of toddlers did not do daily recording. Suggestions of this research are to increase the socialization and counseling activities to the targets of the programs, increase supervision of the implementation of supplementary feeding recovery programs.
EKSISTENSI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT ADAT DI KAWASAN BALAI BESAR TAMAN NASIONAL BETUNG KERIHUN DAN DANAU SENTARUM Hertini, Mega Fitri; Ismawati, Sri; Soa, Alfonsus Hendri; Herlina, Herlina; Karlina, Dina
TANJUNGPURA LAW JOURNAL Vol 8, No 1 (2024): VOLUME 8 NUMBER 1, JANUARY 2024
Publisher : Faculty of Law, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tlj.v8i1.73305

Abstract

AbstractThis research aims to determine the existence of indigenous communities in the Betung Kerihun National Park (Taman Nasional Betung Kerihun - TNBK) and Danau Sentarum National Park (Taman Nasional Danau Sentarum - TNDS) areas. Betung Kerihun National Park and Danau Sentarum National Park were designated as national parks based on the Decree of the Minister of Forestry Number 47/Kpts-ii/1995 dated 5 September 1995. Based on the results of research that the existence of local wisdom of the community in the area of the Betung Kerihun National Park Hall and Danau National Park Sentarum (Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum - BBTNBKDS) is still a legal problem maintained despite many laws and regulations regarding conservation areas because there is synergy between the area management in this case is BBTNBKDS through programs that involve the indigenous community. Legal protection of community rights in the BBTNBKDS area is also a concern of area managers, as evidenced by the follow-up of cases of legal violations committed by certain individuals that harm the community and are contrary to regulations relating to the management of conservation areas both in TNBK and in TNDS. Efforts made by the BBTNBKDS Manager when there is a conflict of interest related to local wisdom are of course by making strategic programs with the hope that the community will participate in preserving nature with their local wisdom. This shows that there is synergy between the area managers, in this case the Betung Kerihun and Lake Sentarum National Park Hall through programs that involve the community, which results in the preservation of the local wisdom of indigenous peoples who still prioritize environmental sustainability.Abstrak  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi masyarakat adat di kawasan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) dan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS). Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum ditetapkan menjadi taman nasional berdasarkan Keputusan menteri Kehutanan Nomor 47/Kpts-ii/1995 tertanggal 5 September 1995. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Eksistensi kearifan lokal masyarakat di kawasan Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum (BBTNBKDS) tetap terjaga meskipun banyak peraturan perundang-undangan terkait kawasan konservasi karena ada sinergitas antara pihak penegelola kawasan dalam hal ini adalah BBTNBKDS melalui program-program yang melibatkan masyarakat. Perlindungan hukum terhadap hak-hak masyarakat di kawasan BBTNBKDS juga menjadi perhatian pengelola kawasan, terbukti dengan ditindaklanjutinya kasus-kasus pelanggaran hukum yang dilakukan oknum tertentu yang merugikan masyarakan dan bertentangan dengan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan kawasan konservasi baik itu di TNBK maupun di TNDS. Upaya yang dilakukan Oleh Pengelola BBTNBKDS pada saat terjadi konflik kepentingan yang berkaitan dengan kearifan lokal tentunya dengan membuat program strategis dengan harapan masyarakat ikut serta menjaga kelestarian alam dengan kearifan lokalnya. Hal ini menunjukan adanya sinergitas antara pihak pengelola kawasan dalam hal ini adalah Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum melalui program-program yang melibatkan masyarakat memberikan hasil tetap terjaganya kearifan lokal masyarakat adat yang tetap menomorsatukan kelestarian lingkungan.
PENGUATAN UKM MELALUI INKUBATOR BISNIS DAN TEKNOLOGI PEMASARAN ONLINE BERBASIS KULINER KHAS DAERAH YVI, Urai Suci; Suryadi, Urai Edi; Karlina, Dina
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 3 No. 1 (2017): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 3 NO. 1 OKTOBER 2017
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v3i1.2964

Abstract

Kegiatan Pengabdian yang berjudul Penguatan UKM Melalui Inkubator Bisnis dan Teknologi Pemasaran Online Berbasis Kuliner Khas Daerah bertujuan untuk: 1). Pemberdayaan usaha skala mikro untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang bergerak dalam kegiatan usaha ekonomi di sektor informal yang berskala usaha mikro (UKM Tempe Annisa, UKM Kerupuk Udang dan UKM Tahu Pong); 2). Bersama LPM WRJ membentuk Inkubator Bisnis, memberikan pelatihan, dan keberlanjutan program Inkubator Bisnis setelah Program KKN PPM ini selesai; 3). Transfer teknologi pemasaran sistem online (pembuatan web, instagram); 4) Teknologi mendesign label dan kemasan yang menarik; 5). Pelatihan pembukuan yang baik dan benar dalam mencatat keuntungan dari pemasaran aneka olahan kuliner; 6). Legalitas produk olahan makanan melalui Label PIRT pada produk. Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Kubu Raya, dimana kegiatan transportasi menuju lokasi KKN PPM sangat mudah dan bisa menggunakan kendaraan bermotor. Kegiatan Pengabdian ini berlangsung selama 2 bulan dimulai dari kegiatan persiapan, pelaksanaan kegiatan, pemasaran dan pada akhir kegiatan, dilakukan evaluasi terhadap program-program yang telah dilakukan oleh Tim dosen. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hambatan/kesulitan yang dihadapi selama proses kegiatan, dan kemudian didiskusikan untuk diselesaikan dilanjutkan dengan pameran usaha produk yang telah jadi. Masing-masing mahasiswa dibagi menjadi tiga kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 10 orang, dan didampingi oleh masing-masing 1 dosen pendamping lapangan. Diharapkan ketiga UKM binaan mampu menghasilkan produk-produk olahan kuliner yang mempunyai kualitas yang baik, sehingga mampu bersaing ekspor di Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2016. Selain itu Inkubator Bisnis yang terbentuk mampu untuk berkembang dan tetap eksis berperan membentuk tenan-tenan yang baru, dan mampu berproduksi dan semakin berkembang menjadi lebih besar berperan dalam Perekonomian Indonesia di masa-masa mendatang.Kata kunci: Inkubator Bisnis, Kuliner, UKM, Tenan, MEA.
The Legal Protection of Ngajat Lesung Dance as a Copyright for Traditional Cultural Expressions Karlina, Dina
JURNAL USM LAW REVIEW Vol. 6 No. 2 (2023): AUGUST
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/julr.v6i2.7334

Abstract

Traditional art must be protected as it is included in Intellectual Property Rights (IPR), including Copyrights. The Copyright law aims to protect works of art created by artists. In addition, it can facilitate individual creativity or expression for the broad benefit of humanity, ensuring that the rights to property owned by artists are recognized, respected and can be defended on actions that violate their rights. Ngajat Lesung dance is a traditional dance that belongs to the Village of Sejuang, Seluar District, Bengkayang Regency. The empirical legal approach is the method for conducting this research. This method involved by directly collecting predetermined data and information. The collected results were then collected and analyzed to determine how the implementation of Legal Protection for Ngajat Lesung dance as a Copyright of Traditional Cultural Expressions in Seluas District, Bengkayang Regency. Copyright Legal Protection for Ngajat Lesung dance has yet to be carried out optimally by the Regional Government of Bengkayang Regency through the Department of Youth, Sports, and Tourism. This is because the efforts made by the Regional Government have not been maximized to educate artists regarding the protection of Copyright law for traditional culture, causing the artist's ignorance of the importance of protection for the work that has been made. In addition, the artist thinks that registering the Copyright for Traditional Dances requires a large fee and is very expensive. Therefore, the Regional Government of Bengkayang Regency through the Youth, Sports, and Tourism Service, is expected to pay more attention and educate to help the artists inventory and register Ngajat Lesung Dance. This dance is part of various Traditional Cultural Expressions in the field of Intellectual Property. Registering the Copyright of Ngajat Lesung Dance and having it listed as a Traditional Cultural Art with the Directorate General of Intellectual Property is important.
Analisis Yuridis Atas Hak Pencipta Karya Berbantuan Ai (Artificial Intelligence) Dalam Pemenuhan Kebutuhan Reformasi Undang-Undang Hak Cipta Ikhsan, Sy. Muhammad; Ismawartati, Ismawartati; Karlina, Dina; Sari, Devina Puspita; Naridha, Alifah Nur Fitriana
RIO LAW JURNAL Vol 6, No 2 (2025): Rio Law Jurnal
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/rlj.v6i2.1881

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini didorong oleh meningkatnya penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses penciptaan karya kreatif. Kasus viral “Tung Tung Sahur” yang menggambarkan ciptaan audio dengan bantuan teknologi AI menimbulkan polemik terkait siapa yang berhak atas karya tersebut. Rumusan masalah yang diangkat adalah bagaimana perlindungan hukum terhadap karya yang dihasilkan dengan bantuan AI serta bagaimana urgensi reformulasi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dalam menghadapi tantangan teknologi tersebut. Tujuannya untuk menganalisis kesesuaian hukum positif Indonesia terhadap perkembangan AI dalam ranah Hak Kekayaan Intelektual (HKI), khususnya hak cipta.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif, dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif, dengan menelaah peraturan perundang-undangan yang relevan, literatur hukum, dan studi kasus terkini. Teori utama yang digunakan adalah teori keadilan distributif dalam hukum kekayaan intelektual serta teori personhood dalam hak cipta.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem hukum hak cipta di Indonesia belum secara eksplisit mengakomodasi karya berbantuan AI, sehingga menciptakan kekosongan hukum dan ketidakpastian bagi para pencipta dan pengguna. Oleh karena itu, diperlukan reformulasi regulasi yang mengatur batas peran AI dalam proses penciptaan dan mekanisme atribusi hak cipta agar tetap menjamin perlindungan hukum dan keadilan bagi para pihak yang terlibat. Kata kunci: Hak Cipta, Karya Berbantuan AI, Reformasi Undang-Undang, Kreativitas Digital, Kasus "Tung Tung Sahur", Perlindungan Hukum
Sosialisasi Pembukaan Lahan Perladangan Berbasis Kearifan Lokal di Dusun Terentang Sanggau Nuryanti, Aktris; Karlina, Dina; Sari, Devina Puspita; Leksono, Agus Satrio; Hutapea, Manuel
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi Mei- Agustus
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i3.3835

Abstract

Pembukaan lahan perladangan seringkali dilakukan dengan cara pembakaran, yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Pada tahun 2023, luas areal kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat menunjukan peningkatan kebakaran lahan. Kajian ini menilai perlunya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pembukaan lahan berbasis kearifan lokal untuk mengurangi dampak negatif pembakaran lahan. Dengan demikian tujuan utamanya adalah Masyarakat dapat memahami cara pembukaan lahan berbasis kearifan lokal. Metode yang digunakan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura adalah dengan melakukan penyuluhan atau sosialisasi mengenai pembukaan lahan perladangan berbasis kearifan lokal di Dusun Terentang, Desa Subah, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau yang telah dilaksanakan pada 16 Juni 2024. Berdasarkan pelaksanaan sosialisasi tersebut, didapati terdapat petani yang melakukan pembukaan lahan perladangan dengan cara pembakaran dan belum memahami tata cara pembakaran terbatas dan terkendali, bahwa pembakaran lahan hanya dapat dilakukan terhadap area paling maksimal 2 hektar untuk satu kepala keluarga dan harus memastikan bahwa pembakaran tersebut tidak menyebabkan api merambat keluar areal ladang, sawah, dan kebun masyarakat ketika melakukan pembakaran, dikarenakan telah memperhatikan dan menerapkan aspek teknis, dan/atau tradisi berdasarkan kearifan lokal masyarakat adat setempat. Dengan adanya sosialisasi tersebut, warga Dusun Terentang memahami akan pentingnya pembukaan lahan berbasis kearifan lokal.
PERLINDUNGAN KONSUMEN ATAS TERJADINYA PERJANJIAN JUAL BELI OKSIGEN SECARA DROPSHIPPING MELALUI FACEBOOK DI KOTA PONTIANAK Candra, Heri; asikin, uti; karlina, dina
Tanjungpura Legal Review Vol 1, No 2 (2023): Tanjungpura Legal Review
Publisher : Faculty of Law, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tlr.v1i2.64962

Abstract

Abstrac  This thesis discusses dropshipping on oxygen buying and selling through Facebook in Pontianak City. The method of buying and selling online by means of dropshipping is more profitable with a 0% risk of loss for not stocking goods, not even shipping. All these responsibilities are carried out by suppliers to consumers on behalf of Dropship. Apart from housewives, teenagers, school children can also make buying and selling transactions using this method because they consider this transaction easy, practical and time-saving. This transaction can be done using social media such as Facebook on a smartphone. The practice of dropshipping also occurs in the sale and purchase of oxygen, which during this pandemic has become one of the necessities for Covid-19 sufferers.The formulation of the problem in this research is "Factors Cause Consumers Have Not Received Legal Protection In accordance with the Oxygen Sale and Purchase Agreement by Dropshipping Via Facebook in Pontianak?". The purpose of this study is to obtain data, information and provide an overview of consumer protection against the sale and purchase of oxygen by dropshipping via Facebook in Pontianak City, to reveal the facts of buying and selling oxygen by dropshipping via Facebook in Pontianak City and to reveal the legal consequences of buying and selling oxygen online. dropshipping via facebook in Pontianak City. The method used in this study is an empirical legal research method. This research is descriptive.The results of the analysis of the study are that based on the facts, oxygen sellers by dropshipping do not carry out their obligations in accordance with the dropshipping sale and purchase agreement via Facebook. In this regard, the seller is still negligent of his obligations to the seller which is carried out not in accordance with the oxygen sale and purchase agreement by dropshipping via facebook in Pontianak.  Abstrak  Skripsi ini membahas tentang dropshipping pada jual beli oksigen melalui facebook di Kota Pontianak. Metode jual beli online dengan cara dropshipping lebih memberikan keuntungan dengan resiko kerugian 0% karena tidak menyetok barang, bahkan tidak melakukan pengiriman. Semua tanggungan tersebut dilakukan oleh supplier kepada konsumen atas nama Dropship. Selain ibu rumah tangga, anak remaja, anak sekolah juga bisa melakukan transaksi jual beli menggunakan metode ini karena mereka menganggap transaksi ini mudah, praktis dan hemat waktu. Transaksi ini bisa dilakukan mengunakan media sosial seperti facebook yang ada pada smartphone. Praktik dropshipping juga terjadi pada jual beli oksigen yang pada saat pandemi ini menjadi salah satu kebutuhan bagi penderita Covid-19.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Faktor Penyebab Konsumen Belum Mendapatkan Perlindungan Hukum Sesuai Dengan Perjanjian Jual Beli Oksigen Secara Dropshipping Melalui Facebook Di Pontianak?". Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data, informasi serta memberikan gambaran mengenai perlindungan konsumen terhadap jual beli oksigen secara dropshipping melalui facebook di Kota Pontianak, untuk mengungkapkan fakta jual beli oksigen secara dropshipping melalui facebook di Kota Pontianak dan untuk mengungkapkan akibat hukum jual beli oksigen secara dropshipping melalui facebook di Kota Pontianak.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum empiris. Penelitian ini bersifat deskriptif.Hasil analisis dari penelitian tersebut adalah bahwa berdasarkan fakta yang ada, penjual oksigen secara dropshipping tidak melaksanakan kewajiban sesuai dengan perjanjian jual beli dropshipping melalui facebook. Berkaitan dengan hal tesebut, penjual masih lalai akan kewajibannya terhadap penjual yang mana dilaksanakan tidak sesuai dengan perjanjian jual beli oksigen secara dropshipping melalui facebook di Pontianak.