Penelitian ini mengkaji dampak perilaku hybrid Islamisme terhadap ideologi keislaman dan moderasi beragama siswa ROHIS Rausyanfikr di SMA Negeri 4 Gowa. Hybrid Islamisme, yang memadukan praktik keagamaan tradisional dengan teknologi digital, telah menjadi bagian dari kehidupan keagamaan generasi muda. Penelitian kualitatif deskriptif ini melibatkan siswa-siswi aktif ROHIS sebagai subjek, dengan data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa ROHIS memiliki tingkat literasi digital yang tinggi, namun tetap membutuhkan bimbingan dalam menyaring informasi keagamaan di dunia maya. Interaksi dengan konten keagamaan di media sosial mempengaruhi pemahaman dan praktik keagamaan mereka, baik secara positif maupun negatif. Hybrid Islamisme juga dapat memperkuat kecenderungan individualisme dan eksklusivisme dalam ideologi keislaman siswa, meskipun di sisi lain, mendorong mereka untuk lebih aktif dalam menyebarkan pesan-pesan keagamaan. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan moderasi beragama dan literasi digital di kalangan siswa ROHIS. Guru PAI dan pembina ROHIS perlu membekali siswa dengan keterampilan kritis dalam berinteraksi dengan konten keagamaan di dunia maya, serta mendorong sikap terbuka dan toleran. Dengan demikian, siswa ROHIS diharapkan dapat memanfaatkan potensi positif hybrid Islamisme, menghindari dampak negatifnya, dan menjadi generasi muda Muslim yang moderat dan berkontribusi positif.
Copyrights © 2024