Dalam upaya menjaga kelangsungan produksi pangan, Kampung Glintung Water Street (GWS) menerapkan sistem irigasi tetes pada tanaman melon. Sistem irigasi tetes merupakan suatu cara penyaluran air dari pipa utama melalui emitter atau penetes yang didistribusikan melalui aliran dalam jaringan perpipaan. Kebutuhan air tanaman melon untuk irigasi tetes sekitar 1-2 liter/hari per tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis distribusi aliran pada 15 titik pipa irigasi tetes untuk mencapai debit aliran yang diinginkan, yakni 30 liter per hari. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif eksperimental, dengan data primer meliputi kecepatan aliran, debit aliran irigasi, dan keseragaman tetesan. Hasil penelitian menunjukkan distribusi aliran di 15 titik pipa irigasi tetes memenuhi debit aliran yang diinginkan, yakni 30 liter per hari. Distribusi debit aliran pada setiap titik irigasi berbeda-beda. Keseragaman distribusi air menunjukkan perbedaan kriteria keseragaman di setiap titik irigasi, dengan keseragaman rata-rata 91,78%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024