Hipertensi pada lansia terjadi peningkatan tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Sebagian besar lansia dengan hipertensi tidak merasakan gejala apapun, walaupun tekanan darahnya sudah jauh diatas batas normal. Senam hipertensi suatu bentuk latihan jasmani yang sistematis, teratur dan terencana dengan melakukan gerakan-gerakan yang spesifik untuk mendapatkan manfaat bagi tubuh. Tujuan senam hipertensi mengurangi berat badan dan mengelola stres serta menurunkan tekanan darah. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan PkM terdiri dari persiapan yang meliputi pra survei, perizinan, pengambilan data, persiapan alat, materi, dan kontrak waktu. Pelaksanaan meliputi pre-test, ceramah, diskusi dan post-test. Media yang digunakan leaflet dan video. Hasil dari kegiatan PkM ini menunjukkan bahwa terapi senam hipertensi efektif dalam mengontrol tekanan darah pada lansia hipertensi. 57% menjadi 60% masuk kategori hipertensi tingkat 1 dengan nilai rentang 140/90-159/99 mmHg, pada pertemuan pertama. Dan 47% menjadi 57% masuk kategori hipertensi tingkat 1 dengan nilai rentang 140/90-159/99 mmHg pada pertemuan kedua. Dari 30 lansia di dapatkan 27 lansia dengan kategori sempurna dan 3 lansia kurang sempurna dengan 6 dan 10 gerakan senam hipertensi. Kesimpulan dari PkM ini adalah peserta sangat antusias dalam mengikuti terapi senam hipertensi dibuktikan dengan hasil tekanan darah dua kali pertemuan mengalami penurunan. Lansia mempunyai kemampuan yang baik dalam melakukan tindakan terapi senam hipertensi dengan 1 sampai 11 gerakan yang sudah ditentukan. Luaran yang dihasilkan dari Pengabdian kepada Masyarakat tentang pemberian senam hipertensi yaitu HAKI video prosedur pemberian senam hipertensi dan publikasi jurnal
Copyrights © 2024