Menurut BPBD Jepara Kecamatan Keling merupakan daerah yang sering terjadi longsor. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan tingkat kerawanan longsor di Daerah Kecamatan Keling berdasarkan parameter kemiringan lereng, curah hujan, jenis tanah, tutupan lahan, dan jenis batuan. Peta kerawanan diperoleh dengan metode pembobotan (skoring) pada setiap parameter-parameter. Pada hasil peta yang didapatkan akan dilakukan evaluasi mitigasi bencana menggunakan metode observasi lapangan serta wawancara. Berdasarkan parameter kemiringan lereng, curah hujan, jenis tanah, tutupan lahan, dan jenis batuan sebaran longsor di Kecamatan Keling dapat dibagi menjadi 3 kelas tingkatan yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Pada tingkatan rendah terjadi di Desa Bumiharo bagian utara. Tingkatan sedang terjadi pada Desa Bumiharjo bagian selatan, Keling, Jlegong, Kelet, Gelang, Tunahan, Klepu, dan Kaligarang. Sedangkan untuk tingkatan tinggi berada pada Watuaji, Tempur, Kunir, dan Damarwulan. Dari hasil observasi lapangan pada Desa Tempur, upaya mitigasi bencana yang belum dilakukan yaitu penentuan lokasi tempat tinggal dan pemulihan trauma pada korban pasca bencana longsor. Pada Desa Kunir dan Desa Damarwulan, upaya mitigasi yang belum terlaksana yaitu, penentuan lokasi tempat tinggal, pemasangan alat peringatan dini seperti (EWS), dan dilakukannya pemulihan trauma pasca bencana pada korban yang terkena longsor. Maka dari itu perlu dilakukannya pengawasan dan evaluasi terkait mitigasi bencana pada Desa Tempur, Desa Kunir, dan Desa Damarwulan.
Copyrights © 2024