Kesehatan jiwa adalah kondisi individu yang dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga mampu menyadari potensi diri, mengatasi tekanan, bekerja produktif, dan berkontribusi pada komunitas. Data WHO menunjukkan 1 dari 8 orang di dunia mengalami gangguan mental, sementara di Indonesia gangguan jiwa berat mencapai 7/1000 penduduk (Riskesdas, 2017), dan di Jawa Barat mencapai 9/1000 penduduk. Stigma sosial terhadap ODGJ menjadi hambatan utama, menyebabkan diskriminasi, marginalisasi, dan kekerasan (Kementerian, 2023). Penelitian ini menggunakan metode edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mencegah kekerasan serta penolakan terhadap ODGJ saat kembali ke keluarga. Edukasi ditujukan pada keluarga penderita agar lebih aktif dalam memahami dampak stigma dan pentingnya penerimaan keluarga. Hasil skrining pre dan post test menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat; sebelum pendidikan kesehatan, tingkat pengetahuan mengenai dampak stigma dan penerimaan keluarga terhadap ODGJ adalah 0% baik, 16,7% cukup, dan 83,3% kurang, sementara setelahnya menjadi 40% baik, 60% cukup, dan 0% kurang. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat mengurangi stigma, mendorong penerimaan, dan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi ODGJ, serta meningkatkan kualitas hidup mereka dan keluarganya
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024