Diabetes mellitus tipe 2 adalah suatu kondisi metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa melebihi batas normal, akibat berkurangnya sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan/atau gangguan kerja insulin, yang juga dikenal sebagai resistensi insulin. Pendekatan pengobatan untuk Diabetes Mellitus Tipe 2 melibatkan penggunaan kelompok obat yang dikenal sebagai biguanida, dengan Metformin sebagai contoh utama. Metformin bekerja melalui cara kerja yang efektif menurunkan kadar glukosa darah sekaligus menghindari terjadinya hipoglikemia. Metformin umumnya digunakan sebagai pengobatan utama untuk Diabetes Melitus Tipe 2 karena statusnya sebagai obat lini pertama. Namun hal ini terkait dengan reaksi farmakologis yang merugikan, khususnya gangguan gastrointestinal yang dialami pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efek samping konsumsi Metformin pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan menggunakan metode cross sectional dan pengambilan data diperkuat dari pengumpulan data rekam medis pasien, dan hasil wawancara pengambilan sample secara non probality sampling dengan teknik purposive sampling dilakukan dengan memilih sample sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah sampel 96 respodnen. Hasil penelitian menujukkan bahwa efek samping Metformin dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk usia dan penurunan fungsi ginjal. Pengguna Metformin terbanyak perempuan (55,21%), usia antara 56-65 tahun (41,67%), pendidikan terakhir SD (36,46%), pekerjaan ibu rumah tangga (38,54%), pengguna obat Metformin lebih banyak pada Usia 56-65 tahun (41,67%), efek Samping dalam penggunaan Metformin terdiri atas mual, muntah, diare, perut kembung, dan hipoglikemia. Ada pula pasien yang tidak mengalami efek samping dari konsumsi Metformin    
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023