The purpose of this research is to study the tasybih in surah An-Naba, an-Nazi'at, and al-Muthaffifin reviewed from its structure and application. This research uses two methods taken from the literature review: the library method and the speech analysis method. Tasybih is usually used in adequately conveying something crucial or very important. The research found that in various surahs of the Qur'an, such as surah al-Naba', surah al-Nazi'at, and surah al-Muthaffifin, there are seven verses that use tasybih as their style of language. Currently, tasybih can be interpreted in three ways: tasybih baligh, mursal, and mujmal. In the surah An-Naba', an-Nazi'at, and al-Muthaffifin, tasybih is used to describe the state of musyabbah, its magnitude, and the possibility of musyabbah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tasybih dalam surat An-Naba, an-Nazi'at, dan al-Muthaffifin ditinjau dari struktur dan penerapannya. Penelitian ini menggunakan dua metode yang diambil dari tinjauan literatur: metode pustaka dan metode analisis balaghah. Tasybih biasanya digunakan dalam menyampaikan secara memadai suatu hal yang krusial atau sangat penting. Penelitian menemukan bahwa dalam berbagai surat Al-Qur’an, seperti surat an-Naba’, surat an-Nazi’at, dan surat al-Muthaffifin, terdapat tujuh ayat yang menggunakan tasybih sebagai gaya bahasanya. Saat ini tasybih dapat diartikan dalam tiga cara: tasybih baligh, mursal, dan mujmal. Dalam surat an-Naba', an-Nazi'at, dan al-Muthaffifin, tasybih digunakan untuk menggambarkan keadaan musyabbah, besar kecilnya, dan kemungkinan terjadinya musyabbah.
Copyrights © 2024