Abstract: Various digital technologies in the digital era have made it easier for people to carry out their activities. However, despite the immense benefits of using digital technology, it is crucial to acknowledge the potential negative consequences if not used responsibly. In churches, the imprudent use of digital technology often diverts the primary focus of worshippers during worship. Worship focus is no longer centred on God but is switched to digital technology. This is a serious issue that can hinder spiritual growth. Building upon this problem, the author addresses the situation of worship decadence in Israel during the Judges and reflects on Christian worship in the digital era. Using literature studies and narrative interpretation methods, the author will delve into the life of Israel, which once lost its worship focus due to idol worship. This situation can be a reflection of the shifting worship focus due to the misplaced use of technology. This analogy is relevant because it reflects the same primary attention diversion away from God. From these research steps, the author finds that ministers must prepared to be unpopular among the congregation for daring to advise on using digital technology responsibly, Christians must educated not to disrupt the sanctity of worship, and parents must provide understanding and set an example of responsible digital technology use for their family members.Abstrak: Berbagai teknologi digital yang digunakan di era digital telah memberikan kemudahan kepada manusia melakukan aktivitasnya. Akan tetapi besarnya manfaat yang diperoleh dari penggunaan teknologi digital tidak menutup celah adanya dampak negatif apabila tidak digunakan secara bertanggung jawab. Di gereja, penggunaan teknologi digital yang tidak bijak sering mengalihkan fokus utama umat dalam beribadah. Fokus ibadah tidak lagi berpusat kepada Allah melainkan teralihkan pada teknologi digital. Hal ini merupakan masalah serius yang dapat menghambat pertumbuhan spiritual. Berangkat dari masalah tersebut penulis mengangkat situasi dekadensi ibadah Israel di masa para Hakim dan merefleksikannya pada peribadatan Kristen di era digital.  Menggunakan studi kepustakaan dan metode penafsiran naratif penulis akan menggali kehidupan Israel yang pernah mengalami kehilangan fokus beribadah akibat terjerumus pada penyembahan berhala. Situasi ini dapat menjadi refleksi pada beralihnya fokus penyembahan akibat penggunaan teknologi yang tidak pada tempatnya. Penganalogian ini relevant karena sama-sama mencerminkan pengalihan perhatian utama kepada Allah. Dari sejumlah langkah penelitian tersebut, penulis menemukan bahwa para pelayan harus siap tidak populer di kalangan umat karena berani menasehati dalam menggunakan teknologi digital secara bertanggung jawab, orang-orang Kristen harus diberikan pemahaman agar tidak merusak kesakralan peribadatan dan orang tua harus memberikan pemahaman dan keteladanan menggunakan teknologi digital yang bertanggung jawab kepada anggota keluarganya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024