Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gangguan berbicara dysarthria pada anak usia 4-6 tahun di RA ‘Aisyiyah Ronowijayan, RA ‘Aisyiyah Beton I dan RA ‘Aisyiyah Brahu Siman Ponorogo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan informan penelitian adalah kepala sekolah, guru, anak-anak dan orang tua di RA ‘Aisyiyah Ronowijayan, RA ‘Aisyiyah Beton I dan RA ‘Aisyiyah Brahu Siman Ponorogo. Data yang diperoleh dari ketiga sekolah tersebut ada 7 anak yang mengalami gangguan berbicara dysarthria. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah lembar observasi untuk guru, anak dan lembar wawancara untuk kepala sekolah, guru serta orang tua di dalam penelitian ini. Metode pengumpulan data menggunakan metode pengamatan dan metode simak. Teknik analisis data menggunakan analisis dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga sekolah yang tersebut di atas adalah terdapatnya gangguan berbicara dysarthria pada anak usia 4-6 tahun yaitu terdapat 7 anak yang belum bisa mengucapakan tentang fonem-fonem (bunyi) huruf yang tidak sempurna. Di RA ‘Aisyiyah Ronowijayan terdapat 2 anak yang mengalami gangguan dysarthria yaitu ananda HFZ dan FHR yang mengucapkan fonem “R” menjadi “RL”, di RA’ Aisyiyah Beton I terdapat 4 anak yang mengalami gangguan dysarthria yaitu ananda ABD dan YSF yang mengucapkan fonem “R” menjadi “RH”, ananda AVN yang mengucapkan fonem “R” menjadi “RL” serta ananda MSL yang mengucapkan fonem “S” menjadi “TS”. Selanjutnya di RA ‘Aisyiyah Brahu terdapat 1 anak yang mengalami gangguan dysarthria yaitu ananda PTR yang mengucapkan fonem “R” menjadi “Y”. Dysarthria adalah gangguan berbicara yang disebabkan oleh gangguan pada sistem saraf yang mengendalikan otot-otot yang digunakan dalam berbicara. Pada 5 anak (YSF, ABD, AVN, MSL, dan PTR), dysarthria disebabkan oleh faktor fisiologis seperti gangguan pendengaran, gangguan otak, dan gangguan pada wilayah mulut. Pada 2 anak (HFZ dan FHR), dysarthria disebabkan oleh faktor kesehatan atau keturunan seperti keterlambatan berbicara, gangguan pendengaran, dan faktor genetik. Penting untuk melakukan evaluasi dan terapi yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu anak-anak tersebut.
Copyrights © 2023