Pendahuluan:  Keputihan merupakan salah satu masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum perempuan. Keputihan atau Flour Albus gejala yang sangat sering dialami oleh sebagian besar perempuan. Gangguan ini merupakan masalah kedua sesudah gangguan haid. Keputihan seringkali tidak ditangani dengan serius oleh para remaja putri. Keputihan bisa jadi indikasi adanya penyakit serius. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan pencegahan keputihan abnormal (flour albus) pada remaja putri. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriftif dengan populasi siswi SMAN 1 Martapura sebanyak 376 orang dengan besar sampel 194 responden, dipilih secara proportional stratified random sampling dan data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dipresentasikan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup tentang pencegahan keputihan abnormal (Flour Albus) yaitu sebanyak 51%, pengetahuan tentang penggunaan pakaian dalam dengan kategori cukup sebanyak 74.7%, pengetahuan merawat genitalia mayoritas kategori cukup sebanyak 86.1%, pengetahuan penggunaan cairan pembersih genitalia mayoritas cukup sebesar 78.4% dan pengetahuan penggunaan pantyliner mayoritas cukup sebanyak 68%. Kesimpulan: Pengetahuan pencegahan keputihan abnormal (Flour Albus) pada remaja putri kategori cukup. Saran: penyuluhan kesehatan secara berkala terkait kesehatan reproduksi remaja dan spesifik dalam pencegahan terjadinya keputihan yang abnormal melalui kegiatan UKS (usaha kesehatan sekolah).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023