Prevalensi stunting berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, pada anak usia 0-59 bulan sebesar 30,8%. Prevalensi stunting di Kalimantan Selatan pada tahun 2021 sebesar 28,7%, lebih tinggi dari rata-rata nasional. Remaja merupakan kelompok usia yang penting dalam pencegahan stunting. Remaja perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan yang tepat tentang gizi seimbang, kesehatan reproduksi, pernikahan dini, dan tentang pola asuh anak. Literasi digital menjadi kunci untuk mengedukasi remaja tentang stunting di era digital. Remaja perlu diberikan bekal berupa kemampuan untuk mengakses informasi yang nyata, akurat, dan terpercaya tentang stunting, mengkritik dan menganalisis informasi yang diperoleh dari media digital, dan menyebarkan informasi yang benar tentang stunting melalui media digital. Metode pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah kombinasi antara pelatihan dan konsultasi kesehatan yang ditujukan kepada warga sekolah, terutama siswa dan guru. Peserta yang menjadi mitra sasaran adalah siswa SMA sebanyak 70 orang Model yang diterapkan dalam pelatihan adalah Model Kirkpatrick Level 1. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar remaja/siswa cerdas dalam menggunakan media digital maupun media sosial dalam mencari maupun menerima informasi yang akurat. Hasil dari kegiatan pelatihan dengan judul pelatihan literasi digital untuk edukasi pencegahan stunting adalah meningkatnya pengetahuan peserta terhadap literasi digital, pengetahuan terhadap stunting, dan peserta memahami bahwa tidak semua informasi dari media digital adalah benar.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024