Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH TEKNIK MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF WILAYAH PUSKESMAS TAMPANG TUMBANG KALIMANTAN TENGAH Mariati, Nelly; Mirawati, Mirawati; Rahmah, Afiatun; Fitriani, Fitriani
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 3 (2023): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persalinan dan kelahiran merupakan proses fisiologis yang harus dialami oleh seorang ibu. Selama proses persalinan terjadi penurunan kepala kedalam rongga panggul yang menekan syaraf pundendal sehingga mencetuskan sensasi nyeri yang dirasakan oleh ibu. Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka Kamatian Ibu (AKI) akibat persalinan di Indonesia yaitu 208/100.000 dan Angka Kematian Bayi (AKB) 26/1.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2003).Menganalisis Pengaruh Massage Effleurage Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Persalinan Kala 1 Fase Aktif.Rancangan penelitian yang digunakan adalah Wilcoxon dengan total populasi 10 ibu bersalin. Berdasarkan hasil uji analisa statistik dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai P value = 0,008 dengan derajat kemaknaan α = 0,05. 0,008<0,05, maka H1 diterima yang artinya menunjukan adanya makna yang berarti pada kombinasi massage Effleurage terhadap penurunan skala nyeri pada persalinan kala 1 fase aktif. Adanya makna yang berarti pada massage effleurage terhadap penurunan skala nyeri pada persalinan kala 1 fase aktif. Ibu dalam peroses persalinan memerlukan tingkat rileks yang tinggi untuk mengurangi nyeri.
Pelatihan Literasi Digital untuk Edukasi Pencegahan Stunting pada Remaja di SMAN 11 Banjarmasin hamidah, jamiatul; Rahmah, Afiatun; Noviana, Dewi Putri; Ariana, Rahma Alifhia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v7i2.6637

Abstract

Prevalensi stunting berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, pada anak usia 0-59 bulan sebesar 30,8%. Prevalensi stunting di Kalimantan Selatan pada tahun 2021 sebesar 28,7%, lebih tinggi dari rata-rata nasional. Remaja merupakan kelompok usia yang penting dalam pencegahan stunting. Remaja perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan yang tepat tentang gizi seimbang, kesehatan reproduksi, pernikahan dini, dan tentang pola asuh anak. Literasi digital menjadi kunci untuk mengedukasi remaja tentang stunting di era digital. Remaja perlu diberikan bekal berupa kemampuan untuk mengakses informasi yang nyata, akurat, dan terpercaya tentang stunting, mengkritik dan menganalisis informasi yang diperoleh dari media digital, dan menyebarkan informasi yang benar tentang stunting melalui media digital. Metode pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah kombinasi antara pelatihan dan konsultasi kesehatan yang ditujukan kepada warga sekolah, terutama siswa dan guru. Peserta yang menjadi mitra sasaran adalah siswa SMA sebanyak 70 orang Model yang diterapkan dalam pelatihan adalah Model Kirkpatrick Level 1. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar remaja/siswa cerdas dalam menggunakan media digital maupun media sosial dalam mencari maupun menerima informasi yang akurat. Hasil dari kegiatan pelatihan dengan judul pelatihan literasi digital untuk edukasi pencegahan stunting adalah meningkatnya pengetahuan peserta terhadap literasi digital, pengetahuan terhadap stunting, dan peserta memahami bahwa tidak semua informasi dari media digital adalah benar.
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KECEMASAN DENGAN KEJADIAN PREMENSTRUAL SYNDROME PADA REMAJA PUTRI Rahmah, Afiatun; Mirawati, Mirawati
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 1 (2024): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menstruasi terkadang diikuti oleh gangguan yang menyebabkan ketidaknyamanan pada aspek fisik bahkan psikologis yang dikenal dengan istilah premenstrual syndrome (PMS). Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya PMS diantaranya status gizi tingkat kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan status gizi dan kecemasan dengan kejadian PMS pada remaja putri. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional . Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi yang sudah mengalami menarche sebanyak 89 orang. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 81 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling . Instrumen penelitian berupa lembar dokumentasi untuk mendapatkan data Status gizi, kuesioner HARS untuk mendapatkan data tentang tingkat Kecemasan dan sPAF untuk mendapatkan data tentang PMS . Analisis data menggunakan uji peringkat spearman . Hasil penelitian diperoleh IMT remaja putri dalam kategori kurus 56,8%. Tingkat Kecemasan remaja putri dalam kategori ringan 51,9%. Remaja putri yang mengalami PMS 67,9%. p value 0,000 sehingga terdapat hubungan indeks massa tubuh (0,000) dan tingkat Kecemasan (0,000) dengan kejadian PMS. Status gizi dan kecemasan merupakan faktor yang beresiko dapat menyebabkan terjadinya PMS, sehingga perlu adanya manajemen kecemasan yang baik dan mengatur pola diet dengan gizi seimbang sehingga berdampak pada status gizi dan kecemasan.
Penyuluhan Anemia sebagai Langkah Awal Edukasi Kesehatan pada Remaja Putri di SMAN 11 Banjarmasin Rahmah, Afiatun; Mirawati, Mirawati; Ariana, Rahma Alifhia
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amjpm.v3i2.315

Abstract

Anemia adalah masalah paling umum dijumpai terutama pada perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen. World Health Organization (WHO) dalam world health statistics tahun 2021 menunjukan bahwa prevalensi anemia pada wanita usia reproduktif (15-49) di dunia tahun 2019 berkisar sebanyak 29.9 %. Hasil laporan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 oleh Balitbangkes di Indonesia prevalensi anemia pada  remaja  putri  berkisar  sebesar  27.2  %  pada  kelompok  usia  15-24  tahun.  Penyebab anemia umumnya karena kurangnya pengetahuan tentang anemia, kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12 dan Vitamin  A. Tujuan kegiatan pengabdian adalah untuk Meningkatkan  pengetahuan remaja putri mengenai tentang tanda bahaya anemia dan perubahan perilaku remaja yang baik sehingga dapat meningkatkan status kesehatan. Manfaat kegiatan ini adalah agar remaja terutama remaja putri mengetahui tentang tanda bahaya anemia. diatas didapatkan data bahwa terdapat peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi terkait anemia, saat dilakukan pemeriksaan juga didapatkan bahwa 19 orang dari 30 murid mengalami anemia ringan. Setelah terjadi peningkatan pengetahuan anemia pada remaja putri yang awalnya jawaban benar sekitar 64% menjadi 91%. Dan harapan nya setelah dilakukan penyuluhan ini remaja putri tersebut bisa melakukan pencegahan dan juga penanganan apabila sewaktu waktu mengalami anemia.
Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak Melalui Edukasi Berbasis Media Rahmah, Afiatun; Mirawati, Mirawati; Ariana, Rahma Alifhia
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amjpm.v4i1.316

Abstract

Kekerasan seksual pada anak akhir-akhir ini marak terjadi. Kasus kekerasan seksual pada anak selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya. Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)  pada   tahun   2022   terdapat   2.133. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait pelecehan seksual kepada anak sekolah dengan menggunakan media. penyuluhan diawali dengan pelaksanaan post tes lalu di putarkan media kemudian dilakukan post-test. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan   bahwa   ada   pengaruh   pendidikan   kesehatan   terhadap pengetahuan anak sekolah dalam pencegahan kekerasan seksual Edukasi pencegahan kekerasan seksual pada anak sejak dini dapat dilakukan dengan kekerasan seksual pada anak dapat dicegah sejak dini dengan memberikan edukasi. Edukasi dapat menambah pengetahuan anak terkait kekerasan seksual dan pencegahannya.
Analisis Determinan Masalah Stunting di Kabupaten Banjar Lestari, Pratiwi Puji; Rahmah, Afiatun; Mutmainah, Shofura Ghoida
INVOLUSI: Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 15 No 1 (2025): Vol. 15, No. 1 Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/involusi.v15i1.1456

Abstract

This study analyzes the determinants of stunting among toddlers in Banjar Regency. Using a cross-sectional analytical approach, data were collected from 115 respondents through surveys and secondary sources from Lok Baintan 3 Health Center. The findings reveal that 60% of toddlers experienced stunting. Key determinants investigated include clean water access, sanitation facilities, immunization status, exposure to cigarette smoke, and health insurance coverage. Among these, cigarette smoke exposure was identified as the most significant factor, with a p-value of 0.004, indicating a strong association with stunting. This research underscores the need for multi-sectoral interventions focusing on smoking cessation and improving nutritional support to address stunting comprehensively. Recommendations are provided for further research and policy implementation to reduce stunting prevalence
Edukasi Kesehatan Reproduksi Sebagai Upaya Peningkatan Kepedulian Terhadap Kesehatan Wanita Usia Subur Wati, Mira; Mariati, Nelly; Rahmah, Afiatun; Prabawati, Septiyan Anggira
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v4i1.16121

Abstract

Permasalahan kesehatan reproduksi pada wanita dapat dilihat pada prevalensi kanker di Indonesia seperti kanker serviks dan kanker payudara. Angka kejadian kanker serviks di Indonesia mencapai 36,633 kasus dan kanker payudara 65,858 kasus. Gambaran kesehatan reproduksi wanita juga dapat dilihat dari kasus IMS, HIV dan AIDS. Estimasi jumlah orang dengan HIV di Indonesia pada tahun 2020 sebanyak 543.100 orang dengan jumlah infeksi baru sebanyak 29.557 orang dan kematian sebanyak 30.137 orang. Pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan wanita dalam menjaga kesehatan reproduksinya sehingga menciptakan kesadaran untuk mau dan berpartisipasi dalam pencegahan dan deteksi dini penyakit yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini yaitu penyuluhan dengan ceramah dan diskusi, serta difasilitasinya konsultasi secara privat. Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test yang dilakukan dengan kuesioner adalah adanya peningkatan pengetahuan baik tentang kesehatan reproduksi wanita usia subur dari 37% menjadi 63%.
Hubungan Komunikasi Informasi Edukasi dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Indonesia: Scoping Review Mirawati, Mirawati; Rahmah, Afiatun; Heryani, Amelia Chica
Jurnal Promotif Preventif Vol 7 No 1 (2024): Februari 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v7i1.1200

Abstract

Metode kontrasepsi terbanyak di pilih pasangan usia subur adalah jangka pendek seperti pil dan suntik di bandingkan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Salah satu upaya meningkatkan penggunaan KB adalah KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi). Tujuan penelitian yaitu menganalisis hubungan komunikasi informasi edukasi terhadap penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang di Indonesia (scoping review). Metode penelitian ini adalah scoping review dengan pedoman PRISMA. Basis data yang digunakan adalah Pubmed dan Google Schoolar. Artikel yang dipilih fulltext yang terpublikasi secara online dari tahun 2019 sampai tahun 2023. Hasil penelitian terdapat 6 artikel terkait komunikasi informasi edukasi dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang. Seluruh artikel menggunakan desain cross sectional dan quasy exsperimen. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu terdapat hubungan komunikasi informasi edukasi dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang di Indonesia. Diharapkan pelayanan KB lebih terencana dan efektif dalam penyuluhan dan konseling sehingga masyrakat memperoleh informasi yang lebih menyeluruh khususnya MKJP.
OPTIMALISASI KESEHATAN REPRODUKSI PADA IBU PRE MENOPAUSE Mirawati, Mirawati; Rahmah, Afiatun; Puspitasari, Mirza Adiwidya
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i2.26171

Abstract

Perempuan saat memasuki masa penuaan atau menjelang menopause sering mengalami gejala secara  fisik  maupun  psikologis  sehingga  dapat  menyebabkan  gangguan  aktivitas  sehari-hari.  Seringkali perempuan di usia menjelang menopause merasa dirinya tua, menilai dan berpikir dirinya loyo dan merasa tidak  berarti  lagi  sehingga  mengakibatkan  stres  pada  perempuan.  Dampak  buruk  atau  gejala  berat menopause  dapat  menyebabkan  osteoporosis,  penyakit  jantung,  inkontinensia  urine  dan  masalah kesehatan  lainnya.  Tujuan  dari  kegiatan  ini  yaitu  meningkatkan  pengetahuan  dan  wawasan  perempuan pada  umumnya  untuk  meningkatkan pemahaman  kesehatan  reproduksi  pada ibu pre menopause.  Metode  kegiatan  ini  terbagi  dalam beberapa  langkah,  diawali  sosialisasi  agenda  kegiatan,  memberikan  materi  edukasi  pada  perempuan dan terakhir  evaluasi  tentang  pengetahuan  kesehatan  reproduksi  pre menopause.  Hasil  dari  kegiatan  ini  adalah terlihat peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi pada perempuan sebelum dan sesudah mengikuti edukasi.