Dalam pendidikan di era Society 5.0 literasi menjadi bekal penting bagi para siswa untuk dapat mengakses dan mengolah beragam informasi. Keterampilan abad ke-21 yang sebaiknya dimiliki oleh seseorang meliputi literasi dasar, kompetensi, dan karakter. Membaca merupakan literasi dasar yang harus dimiliki setiap manusia guna mendapatkan informasi. Namun, peringkat minat baca di Indonesia bertolak belakang dengan harapan. Pada tahun 2020 Perpusnas menunjukkan hanya ada sedikit peningkatan minat baca Indonesia yang masuk dalam kategori sedang. Hal serupa ditemukan di SD Aisyiyah Kuningan yang mayoritas siswanya masih memiliki minat yang rendah terhadap literasi membaca. Melihat permasalahan tersebut, penulis menerapkan solusi berupa pengenalan metode-metode dongeng untuk menstimulasi minat literasi membaca. Metode yang digunakan berupa penyuluhan yang berkaitan dengan metode-metode dongeng dan contohnya. Target ini dipilih karena guru sekolah dasar memiliki kesempatan untuk membimbing para siswa yang perlu diberikan pembiasaan dalam membangun minat literasi membaca agar lebih menyenangkan. Tahapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan selama tiga hari ini dimulai dengan mengurus perizinan dan koordinasi bersama kepala sekolah dan para guru. Hari kedua dimulainya proses penyuluhan. Di hari terakhir yaitu hari ketiga adalah proses evaluasi dari materi penyuluhan. Dari penyuluhan yang telah dilakukan, para guru memahami jenis-jenis metode dongeng, jenis-jenis dongeng, dapat menggunakan media seperti boneka dan wayang untuk melengkapi penyampaian dongeng, dan menggunakan intonasi, ekspresi, serta gesture yang sesuai.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024