Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA DI DESA SINDANGJAWA KECAMATAN DUKUH PUNTANG KABUPATEN CIREBON Suntini, Sun
Jurnal Fon Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada alih kode dan campur kode masyarakat Desa Sindangjawa Kecamatan Dukuh Puntang Kabupaten Cirebon. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk alih kode dan campur kode pada masyarakat desa sindangjawa serta faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dan alih kode di desa tersebut. Beberapa tahapan dalam penelitian ini sebagai berikut (1) analisis teoritis (2) pengumpulan data dengan pengamatan dan wawancara (3) analisis data hasil pengamatan dan wawancara. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analitis yaitu penelitian yang bermaksud untuk menggambarkan mengenai situasi atau kejadian-kejadian suatu subjek yang mengandung fenomena. Hasil penelitian ini adalah (1) Hasil pengamatan dan wawancara peneliti berhasil mengamati dan mewawancarai warga Desa Sindangjawa (2) hasil analisis data terdapat gejala alih kode dan gejala campur kode. Gejala alih kode di Desa Sindangjawa yaitu dari bahasa Sunda beralih ke bahasa Indonesia dan sebaliknya dari bahasa Indonesia beralih ke bahasa Sunda. Gejala campur kode adanya bahasa yang dicampur antara bahasa Jawa dengan bahasa Sunda, bahasa Indonesia dengan bahasa Sunda,dan bahasa Jawa dengan bahasa Indonesia. Gejala alih kode dan campur kode terjadi pada pembicaraan santai sedangkan pada acara resmi digunakan bahasa Indonesia walaupun kadang terdapat sedikit bahasa Jawa atau Sunda yang masuk dalam bahasa Indonesia, tetapi secara umum pada saat acara resmi warga menggunakan bahasa Indonesia. Faktor yang mempengaruhi terjadinya alih kode dan campur kode ada dua yaitu faktor sosial dan faktor situasional. Faktor sosial berhubungan dengan masyarakat itu sendiri sebagai pengguna bahasa, bahwa pada masyarakat Desa Sindangjawa ada dua suku yaitu Sunda dan Jawa, mereka saling memahami bahasa yang mereka gunakan, orang Jawa mengerti bahasa Sunda dan orang Sundapun sebaliknya mengerti bahasa Jawa sehingga terjadilah alih kode dan campur kode. Faktor situasional yaitu faktor yang mempengaruhi pemakaian bahasa, siapa yang berbicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, pada situasi apa, tema pembicaraan apa, tempat berbicara di mana. Masyarakat Desa Sindangjawa menggunakan bahasa Indonesia pada saat situasi resmi dan menggunakan bahasa Jawa dan Sunda pada saat santai.Kata Kunci : Alih Kode, Campur Kode, Masyarakat Desa Sindangjawa
PENYUSUNAN ANCANGAN POLA PEMBINAAN BAHASA INDONESIA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT DINAS LEMBAGA PEMERINTAHAN DI KABUPATEN KUNINGAN Hanifah, Ifah; Suntini, Sun
FON : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGGUNAAN NOVEL PEREMPUAN DI TITIK NOL KARYA NAWAL EL SAADAWI SEBAGAI BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN WACANA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PBSI TAHUN AKADEMIK 2017/2018 Suntini, Sun
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11, No 2 (2017): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v11i2.1157

Abstract

Bahan ajar merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam pembelajaran, idealnya seorang pengajar membuat sendiri bahan ajar sesuai dengan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik, sehingga mempermudah peserta didik dalam mempelajari materi. Sumber bahan ajar bisa dari buku, modul atau karya sastra misalnya hasil analisis novel karena novel merupakan karya sastra yang sarat makna.Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari tahun lalu yang berjudul Analisis wacana kritis pada novel perempuan di titik nol larya Nawal el saadawi dilihat dari tokoh danperwatakan, konflik serta amanat.Selanjutnya hasil penelitian tersebut diujicobakan sebagai bahan ajar mata kuliah wacana dengan judul penelitian ini Penggunaan Novel Perempuan Di Titik Nol Karyanawal El Saadawi Sebagai Bahan Ajar Dalam Pembelajaran Wacana Pada Mahasiswa Program Studi PBSI Tahun Akademik 2017/2018. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimanakah hasil pembelajaran wacana bahasa Indonesia sebelum penggunaan bahan ajar hasil analisis novel perempuan di titik nol karya nawal el saadawi pada mahasiswa PBSI Uniku tahun ajaran 2017-2018? (2) Bagaimanakah hasil pembelajaran wacana bahasa Indonesia setelah penggunaan bahan ajar hasil analisis novel perempuan di titik nol karya nawal el saadawi pada mahasiswa PBSI Uniku tahun ajaran 2017-2018? (3) Apakah novel Perempuan Di Titik Nol Karya Nawal el Saadawi efektif dalam pembeljaran mata kuliah wacana bahasa Indonesia pada mahasiswa PBSI Uniku tahun ajaran 2017-2018? Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Ingin mengetahui hasil pembelajaran Wacana bahasa Indonesia sebelum penggunaan bahan ajar hasil analisis novel Perempuan Di Titik Nol Karya Nawal El Saadawi pada mahasiswa PBSI Uniku tahun ajaran 2017-2018.(2) Ingin mengetahui hasil pembelajaran wacana bahasa Indonesia setelah penggunaan bahan ajar hasil analisis novel Perempuan Di Titik Nol Karya Nawal El Saadawi pada mahasiswa PBSI Uniku tahun ajaran 2017-2018.(3) Ingin mengethui efektifitas penggunaan bahan ajar hasil analisis novel perempuan di titik nol karya nawal el saadawi pada mahasiswa PBSI Uniku tahun ajaran 2017-2018. Hipotesispenelitian ini adalah penggunaan novel Perempuan Di Titik Nol Karya Nawal el Saadwi sebagai bahan ajar mata kuliah Wacana Bahasa Indonesia pada mahasiswa prodi PBSI tahun ajaran 2017/2018 efektif digunakan dalam pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu (1) Hasil pembelajaran wacana sebelum menggunakan novel Perempuan Dititik Nol sebagai bahan ajar rata-ratanya adalah 64,29.(2) Hasil pembelajaran wacana sesudah menggunakan novel Perempuan Dititik Nol sebagai bahan ajar rata-ratanya adalah 75,96. (3) Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar analisis wacana yang cukup signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan Novel Perempuan Dititik Nol sebagai bahan ajar. Hal ini menunjukkan bahwa novel Perempuan Dititik Nol efektif digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran tersebut.
ANALISIS PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA PADA ANAK USIA SATU TAHUN SAMAPAI USIA LIMA TAHUN DI KELURAHAN Sudrajat, Ajat; Suntini, Sun
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 2 (2018): FON: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fjpbsi.v13i2.1561

Abstract

Pemerolehan bahasa pertama sangat penting bagi seorang anak karena akan menentukan penguasaan bahasa kedua dan bahasa selanjutnya. Khusus di Indonesia bahasa pertama selalu identik dengan bahasa daerah, misalnya orang Sunda bahasa pertamanya bahasa Sunda atau orang Jawa bahasa pertamanya bahasa Jawa, namun seiring berjalannya waktu banyaknya perkawinan campuran, modernisasi dll saat ini banyak ibu-ibu yang mengajarkan bahasa pertamanya bukan bahasa daerah tetapi bahasa Indonesia bahkan bahasa Asing misalnya bahasa Inggris, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota besar lainnya, tetapi tidak menutup kemungkinan kota kecil pun sudah mulai jarang yang mengajarkan bahasa pertamanya bahasa daerah, contohnya di Kabupaten Kuningan banyak orang tua yang mengajarkan bahasa pertama bahasa Indonesia. Penelitian dibidang pemerolehan bahasa sangat jarang dilakukan oleh karen itu peneliti tertarik untuk meneliti pemerolehan bahasa pertama pada anak. Rumusan masalah pada penelitian ini ada tiga yaitu (1)Bagaimanakah pemerolahan bahasa secara fonologis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung ?(2) Bagaimanakah pemerolehan bahasa secara morfologis pada ujaran anak usia satu tahun samapai lima tahun di Kelurahan Cigintung ?(3) Bagaimanakah pemerolehan bahasa secara sintaksis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung?tujuan dari penelitian ini adalah (1)Untuk mendeskripsikan pemerolahan bahasa secara fonologis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung (2)Untukmendeskripsikan pemerolahan bahasa secara morfologis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung (3) Untuk mendeskripsikan pemerolahan bahasa secara sintaksis pada ujaran anak usia satu tahun sampai lima tahun di Kelurahan Cigintung.metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analitis. Teknik pemerolehan data dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian Hasil analisis pemerolehan bahasa secara fonologis pada anak usia satu sampai lima tahun di kelurahan cigintung rata-rata semua anak sama, untuk pemerolehan bunyi vokal paling banyak bunyi a misalnya pada kata aa, ayah, mau, minta, maen dll. bunyi konsonan dari usia satu sampai lima tahun paling banyak bunyi bilabial nasal (m) misalnya pada kata makan, minum, mau, mimi, maen dll. Berikutnya bunyi konsonan yang lumayan mereka kuasai yaitu bunyi bilabial hambat (p/b) misalnya pada kata bapa, abis, beyum,beli, bobo, papih dll. Bunyi glotal (h) misalnya kata ayah,rumah, mamih, sepedah, papih dll. Bunyi alveolar (t/d) misalnya pada kata teteh, duduk, mandi dll. Bunyi bilabial semivokal (y/w) misalnya pada kata ayah, ayam, beyum, warna dll.pemerolehan dibidang morfologis yaitu prefiks di- dan sufiks –nya, pengulangan seluruh dn sebagian, tidak ditemukan sisipan dan kata majemuk.pemerolehan dibidang sntaksis anak banyak menggunakn kalimat imperatif, deklaratif, interogatif dan sedikit kalimat negatif.Kata kunci : pemerolehan bahasa pertama, anak usia satu sampai lima tahun.
Pelatihan Media Literasi di Sekolah Dasar Negeri 2 Tugumulya Desa Tugumulya Kecamatan Darma Suntini, Sun; Hanifah, Ifah; Dewi, Figiati Indra
RENATA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kita Semua Vol. 1 No. 2 (2023): Renata - Agustus 2023
Publisher : PT Berkah Tematik Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61124/1.renata.13

Abstract

Kemampuan literasi memiliki pengaruh dalam memahami informasi, memanfaatkan literasi baik secara lisan maupun tulisan akan mendukung kompetensi yang dimiliki. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan gerakan literasi di sekolah. Tujuannya menumbuhkan budaya literasi khususnya di Sekolah Dasar. Anak sekolah dasar diharapkan terbiasa dengan gerakan literasi khususnya calistung. SDN 2 Tugumulya merupakan sekolah dasar yang terletak di Desa Tugumulya Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan. Jumlah siswa 98 orang dengan tenaga pengajar berjumlah 15 orang berasal dari desa Tugumulya sendiri dan sekitarnya. Proses belajar mengajar di SDN 2 Tugumulya berjalan dengan baik meskipun dengan beberapa kendala, seperti penggunaan media, metode, dan bahan ajar oleh para guru yang kurang optimal. Sehingga mempengaruhi hasil akhir belajar. Berdasarkan hal tersebut dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Pelatihan Media Literasi di SDN 2 Tugumulya Desa Tugumulya Kecamatan Darma”. Metode yang digunakan yaitu pelatihan dengan total waktu tiga hari. Hari pertama melakukan observasi untuk mengetahui kebutuhan guru terutama dalam hal media pembelajaran khususnya media literasi. Hari kedua pelaksanaan pelatihan menjelaskan media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru di sekolah dasar Tugumulya. Materi yang diberikan mengenai Kerucut Pengalaman Edgar Dale tentang media pembelajaran dari yang paling abstrak hingga yang paling konkret. Hari ketiga evaluasi kegiatan, wawancara kepada guru mengenai kegiatan pelatihan. Hasil kegiatan menunjukan bahwa penggunaan media literasi oleh para guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Sehingga dengan bantuan media pembelajaran anak akan lebih tertarik belajar literasi khususnya membaca. Selain itu dengan pelatihan ini dapat memperbaiki tata nilai masyarakat dalam bidang pendidikan
Pelatihan Menulis Surat Dinas bagi Aparat Desa di Desa Longkewang Kecamatan Ciniru Kabupaten Kuningan Jawa Barat Suntini, Sun; Hanifah, Ifah; Hamidah, Ida
RENATA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kita Semua Vol. 1 No. 3 (2023): Renata - Desember 2023
Publisher : PT Berkah Tematik Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61124/1.renata.17

Abstract

Menulis merupakan bentuk berpikir seseorang, dengan menulis orang dapat menuangkan ide dan gagasan sekaligus mengekalkan ide dan gagasan tersebut karena tersimpan dalam tulisan yang bisa dibaca kapan saja walaupun penulisnya sudah tidak ada. Ada dua jenis tulisan secara umum ada tulisan yang subjektif ada juga tulisan yang objektif. Menulis surat termasuk pada jenis menulis subjektif, suat juga dapat dibedakan menjadi surat resmi atau surat dinas dan surat pribadi. Surat dinas tentunya ada aturan penulisannya misalnya sistematika penulisan surat, ejaan yang digunakan, serta keefektifan kalimat yang digunakan dalam surat dinas, namun pada kenyataannya masih banyak surat dinas terutama surat yang ada di desa-desa belum memenuhi kriteria surat resmi yang benar, sehingga perlu adanya pelatihan menulis surat dinas untuk aparat desa. Berdasarkan hal di atas maka kami melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan judul Pelatihan Menulis Surat Dinas bagi Aparat Desa di Desa Longkewang Kecamatan Ciniru Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu metode penyuluhan/penyadaran. Hasil dari kegitan ini yaitu adanya pemahaman dan peningkatan keterampilan menulis surat dinas  para aparat desa  Longkewang Kec.Ciniru Kabupaten Kuningan. Surat dinas yang dibuat oleh aparat desa sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu sistematika surat, ejaan, dan keefektifan dalam menulis kalimat dalam surat
Memasyarakatkan Literasi dan Numerasi Menuju Generasi Berkarya dan Mandiri Desa Sukasari Kabupaten Majalengka Jawa Barat Kautsar, Tifani; Hamidah, Ida; Suntini, Sun
RENATA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kita Semua Vol. 2 No. 1 (2024): Renata - April 2024
Publisher : PT Berkah Tematik Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61124/1.renata.24

Abstract

Literasi, sebagai kumpulan keterampilan membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah, menjadi esensial dalam kehidupan sehari-hari. Literasi numerasi terdiri dari berhitung, relasi numerasi, dan operasi aritmatik. Relasi numerasi mengenai pemahaman kuantitas, sementara operasi aritmatik terkait dengan penjumlahan dan pengurangan. Menganalisis informasi dari grafik, tabel, atau bagan, serta kemampuan memprediksi dan mengambil keputusan, adalah bagian dari literasi numerasi yang membentuk warga global siap abad 21. Program ini bertujuan meningkatkan literasi di Desa Sukasari, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, fokus pada keterampilan membaca dan menulis. Literasi bukan sekadar keterampilan teknis, tetapi juga memahami teks dengan bijak. Program menggunakan metode pelatihan dengan teknik Cermati, Renungkan, Olah, Telaah, Tuangkan/Tulis. Kegiatan pengabdian ini memberikan dampak positif yang terlihat dari antusiasme peserta yang mengikuti pelatihan, yang meningkatkan minat mereka dalam membaca dan menulis. Peserta juga mendapatkan pengetahuan baru tentang literasi dan numerasi serta akses pada buku-buku pengetahuan yang mendukung perkembangan literasi mereka. Program ini menjadi landasan penting dalam menghadapi tantangan global abad 21 dengan literasi yang lebih baik.
Metode Mendongeng Sebagai Stimulan Minat Literasi Membaca di SD Aisyiyah Kuningan Dewi, Figiati Indra; Suntini, Sun; Hanifah, Ifah
RENATA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kita Semua Vol. 2 No. 1 (2024): Renata - April 2024
Publisher : PT Berkah Tematik Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61124/1.renata.31

Abstract

Dalam pendidikan di era Society 5.0 literasi menjadi bekal penting bagi para siswa untuk dapat mengakses dan mengolah beragam informasi. Keterampilan abad ke-21 yang sebaiknya dimiliki oleh seseorang meliputi literasi dasar, kompetensi, dan karakter. Membaca merupakan literasi dasar yang harus dimiliki setiap manusia guna mendapatkan informasi. Namun, peringkat minat baca di Indonesia bertolak belakang dengan harapan. Pada tahun 2020 Perpusnas menunjukkan hanya ada sedikit peningkatan minat baca Indonesia yang masuk dalam kategori sedang. Hal serupa ditemukan di SD Aisyiyah Kuningan yang mayoritas siswanya masih memiliki minat yang rendah terhadap literasi membaca. Melihat permasalahan tersebut, penulis menerapkan solusi berupa pengenalan metode-metode dongeng untuk menstimulasi minat literasi membaca. Metode yang digunakan berupa penyuluhan yang berkaitan dengan metode-metode dongeng dan contohnya. Target ini dipilih karena guru sekolah dasar memiliki kesempatan untuk membimbing para siswa yang perlu diberikan pembiasaan dalam membangun minat literasi membaca agar lebih menyenangkan. Tahapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan selama tiga hari ini dimulai dengan mengurus perizinan dan koordinasi bersama kepala sekolah dan para guru. Hari kedua dimulainya proses penyuluhan. Di hari terakhir yaitu hari ketiga adalah proses evaluasi dari materi penyuluhan. Dari penyuluhan yang telah dilakukan, para guru memahami jenis-jenis metode dongeng, jenis-jenis dongeng, dapat menggunakan media seperti boneka dan wayang untuk melengkapi penyampaian dongeng, dan menggunakan intonasi, ekspresi, serta gesture yang sesuai.
Leksikon Flora dan Fauna dalam Kumpulan Cerita Rakyat Kabupaten Kuningan: Kajian Ekolinguistik Dewi, Figiati Indra; Suntini, Sun; Hanifah, Ifah
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 10 No 3 (2024): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v10i3.1735

Abstract

Kuningan Regency has a variety of folktales that illustrate closeness to nature. From this background, this study aims to identify the flora and fauna lexicon in a collection of folktales of Kuningan Regency and its morphological process. The method used is descriptive qualitative by using the theory of ecolinguistics and morphological process. The results showed that the types of flora and fauna consisted of (1) flora lexicons such as tamiyang 'small bamboo tree', tangkal ki lampayan 'jelutang tree', and so on; and (2) fauna lexicons such as lauk menga 'menga fish', kidang 'deer', and so on. The morphological process of all these lexicons is basic form, composition, reduplication, and affixation.
Pengenalan Cerita Rakyat  Kabupaten Kuningan Sebagai Warisan Budaya Bangsa di Sekolah Dasar Aisyah Kabupaten Kuningan Suntini, Sun; Hanifah, Ifah; Dewi, Figiati Indra
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 4 (2025): Februari
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/st8x8z85

Abstract

Pengabdian ini dilakukan dalam rangka memperkenalkan cerita rakyat khusnya ceita rakyat yang ada di Kabupaten Kuningan kepada para siswa sekolah dasar Aisiyah Kuningan. Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini membawa dampak pada berbagai kehidupan termasuk pada bidang pendidikan khususnya di sekolah dasar. Siswa sekolah dasar lebih suka main games, main gadget, nonton youtube serta media sosial yang lainnya, mereka banyak tahu budaya asing dari tontonan yang mereka lihat setiap hari. Dampak dari semua itu mengakibatkan sedikit demi sedikit warisan budaya kita hilang tergerus oleh budaya asing. Salah satu upaya melestarikan warisan budaya bangsa yaitu dengan memperkenalkan budaya bangsa kepada anak sejak dini salah satunya dengan memperkenalkan cerita rakyat. Cerita rakyat banyak mengandung hiburan serta nilai-nilai dalam kehidupan yang sangat bermanfaat untuk anak-anak dalam rangka mengembangkan kemempuan mereka khususnya kreativitas mereka. Berdasarkan hal tersebut maka kami akan melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan judul Pengenalan Cerita Rakyat Kabupaten Kuningan sebagai warisan Budaya Bangsa di Sekolah Dasar Aisiyah Kuningan. Alasan pemilihan sekolah tersebut karena para siswa di SD tersebut hampir semua dari kota sehingga mereka banyak yang tidak tahu cerita rakyat . Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu metode penyuluhan dengan langkah-langkah kegiatan observasi , kegiatan penyuluhan serta menyimak cerita rakyat dari Kabupaten Kuningan, terakhir evaluasi. Hasil  dari pengabdian ini dapat  memperkenalkan cerita rakyat sehingga para siswa mengetahui dan dapat menjadikan cerita rakyat sebagai hiburan serta mengambil nilai-nilai yang terdapat didalam cerita tersebut. Dapat meningkatkan literasi para siswa serta salah satu upaya melestarikan budaya bangsa.